PKK Tabanan Gencarkan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Ajak Perempuan Jadi Motor Perubahan

Ketua TP PKK Tabanan, Rai Wahyuni Sanjaya, terus Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai

22 Oktober 2025, 23:07 WIB

Tabanan – Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan semakin gencar mewujudkan Tabanan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Dipimpin langsung Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai resmi dibuka pada Senin, 20 Oktober, di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kader PKK, sebagai motor penggerak perubahan perilaku pengelolaan sampah mulai dari lingkup rumah tangga.

Sosialisasi ini diikuti jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, para Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Tabanan, serta anggota PKK dari berbagai wilayah. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari peran Ny. Rai Wahyuni sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Kabupaten Tabanan, yang dikukuhkan melalui Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/868/03/HK/2025.

Rai Wahyuni Sanjaya menegaskan pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari rumah tangga. Ia menyoroti tingginya volume sampah di Bali, yang mencapai sekitar 3.463 ton per hari, dengan sebagian besar berasal dari rumah tangga.

“Permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan sendiri, perlu kerja sama dari berbagai elemen. Karena itu, saya mengajak ibu-ibu PKK agar mengimplementasikan pengelolaan sampah berbasis sumber mulai dari rumah sendiri sebelum menyosialisasikannya ke masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kunci keberhasilan PSBS adalah perubahan pola pikir, yakni membiasakan memilah sampah sejak awal antara organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah dengan metode seperti komposter, teba modern untuk wilayah perkotaan, dan teba alami di pedesaan. Sementara sampah anorganik dikelompokkan menjadi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan sampah residu.

“Untuk sampah 3R, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas TPS3R agar dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Sedangkan sampah residu diarahkan ke TPST untuk dimusnahkan dengan aman,” jelas Bunda Rai, sapaan akrabnya.

Dukungan nyata juga ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Salah satu langkah konkritnya adalah pembuatan teba modern di kantor, sekolah, dan tempat ibadah.

Selain itu, TP PKK juga memberikan 2.000 alat biopori kepada seluruh kecamatan sebagai bagian dari program PSBS. “Langkah ini menjadi wujud nyata gerakan bersama menuju Tabanan yang bersih,” tambahnya.

Kegiatan sosialisasi ini sekaligus menjadi pembekalan bagi peserta lomba PSBS tingkat provinsi, yang melibatkan lima sekolah dasar dan lima sekolah menengah pertama di Tabanan. Sekolah-sekolah ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik terbaik pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan.

Ny. Rai Wahyuni berharap semangat PSBS ini dapat menular dari tingkat kecamatan hingga ke rumah tangga. Ia juga meminta para Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa untuk segera dikukuhkan sebagai Duta PSBS di wilayahnya masing-masing.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kader PKK, untuk menjadi pelopor kebersihan melalui implementasi Gerakan Bali Bersih dan inisiatif “Padas” (Palemahan Kedas Desaku Bersih). Ia menekankan pentingnya menjaga lingkungan tanpa menimbulkan beban bagi desa lain, sesuai konsep “Desa Tanpa Mengotori Desa Lain. ***

Berita Lainnya

Terkini