Kepada stakeholder terkait untuk memberikan fasilitas promosi kepada para Pedangang Teras Malioboro.
Langkah ini dilakukan untuk bersama-sama mewujudkan performa Yogyakarta yang istimewa dimata dunia, mengingat Malioboro dinobatkan sebagai sumbu filosofis.
Apabila wajah Kota Yogyakarta dalam hal ini Malioboro sebagai sumbu filosofis bagus, maka dimata dunia akan mengatakan Yogyakarta merupakan kota yang top dan istimewa.
Ukur Stabilitas Sosial Keberagaman dan Toleransi, Kesbangpol Yogyakarta Ajak Warga Isi Survei Indeks Harmoni
Pada intinya dilakikan penataan dahulu, agar bagaimana kedepannya seperti promosi dan lain-lain.
Pemerintah punya alat yang namanya SOPD atau stackholder terkait (seperti kominfo, perdagangan, korperasi) aspek permodalan, hingga perguruan tinggi, dan ini ersama-sama membangun Jogja. Harus ditata betul supaya tidak merugikan masyarakat.
“Itu tujuan pemerintah kan seperti itu”, ujarnya.
Yellow Star Hotel di Yogyakarta Diamuk Si Jago Merah, Karyawan Berhamburan Selamatkan Diri
Jika wajah Kota Yogyakarta sebagai sumbu filosofis bagus, dunia akan mengatakan Jogja memang top dan istimewa. Tapi kalau face dari sumbu filosofis atau kota sendiri (terutama Malioboro) sudah tak bagus semua ikut imbasnya.
Sugeng Purwanto menuturkan, jika kinerja pemerintah tak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak termasuk para pedagang/UMKM.
Dirinya mengajak semua pejabat pemerintah, pedagang teras Malioboro dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan kebijakan yang persuasif agar penaataan disumbu filososif Malioboro yang digarap ini dapat mencapai tujuan Kota Yogyakarta yang tertib, aman, damai, dan ekonominya tumbuh melalui UMKM.
Astra Motor Bali Umumkan Pemenang Regional Technical Skill Contest 2024
Dia berpesan, agar semua welcome terhadap penataan disumbu filosofis Malioboro. Dan harapan kami, kita saling dorong/mendukung, saling berkontribusi menuju harapan sesuai diinginkan.
“Menciptakan Kota Yogyakarta yang tertib, aman, damai, ekonominya tumbuh melalui UMKM, filosofisnya bisa dipertahankan”, pesannya.
Terkait tidak dilibatakannya PKL dalam rencana relokasi, hal itu dibantah Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Benny Suharsono.
HMI Denpasar Minta Kandidat Tinggalkan Baliho sebagai Alat Peraga Kampanye Pemilu
Benny Suharsono menegaskan pemerintah melibatkan perwakilan para pedagang Teras Malioboro terkait rencana relokasi.
Kembalinya tuntutan para pedagang Teras Malioboro 2 yang nekad akan berjualan disepanjang selasar Malioboro karena mereka merasa dirugikan dengan kebijakan rencana relokasi ini.
Dalam hal ini dikatakan langsung para pedagang bahwa omzet mereka menurun drastis sejak direlokasi dari trotoar ke Teras Malioboro 2.
Di lokasi barunya, mereka merasa sepi pembeli karena lokasinya yang tersembunyi dan terbagi menjadi banyak blok.
FIATA-RAP di Bali, Menhub Budi Karya Sumadi Dorong Efisiensi Logistik Nasional
Disisi lain, mereka (para pedagang) meyayangkan sikap pemerintah yang tidak melibatkan perwakilan pedagang dalam proses Detail Engineering Design (DED) relokasi tersebut. Alhasil hingga sekarang masih tuai kontroversi.
Terbarunya, para pedagang menggelar acara ‘Doa Bersama dan Turut Berduka Cita Atas Hilangnya Hati Nurani dan Aspirasi yang dijawab dengan Represi’, yang berlangsung di halaman Teras Malioboro 2, Minggu (14/7) malam. ***