![]() |
Politisi PKS Abu Bakar Alhabsyi |
DENPASAR – Langkah Presiden Joko Widodo menarik investasi asing secara besar-besaran dinilai tak ubahnya seorang direktur marketing yang menjual kekayaan negara. Pernyataan keras dilontarkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abu Bakar Alhabsy, saat kunjungan kerja ke Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, sosok Jokowi itu diam-diam tetapi menggigit. Sekarang kekayaan negara mau dijual. “Yang dilakukan, aat ini, seakan-akan dia menjadi director marketing, bukan kepala negara” kritik anggota DPR RI itu.
Sejatinya, potensi kekayaan alam Indonesia demikian besar. Hanya saja, faktanya pengelolaan sumber daya itu dengan mudah jatuh ke negara lain. “Jangan dong dengan mudah. yang namanya keamanan, yang namanya security, potensi sumber daya kita harus mendapat penjagaan prioritas,” tukasya.
Jika ingin menarik investasi, akan banyak orang berebut menginvestasikan modalnya di Indonesia. Namun dia mengingatkan, keamanan dan investasi itu harus tetap dijaga dengan baik. “Sesungguhnya potensi alam kita, kekayaan alam kita begitu besar, itu harus kita prioritaskan untuk kepentingan dalam negeri kita,” sambungnya.
Dia kembali menegaskan, kritiknya, Jokowi seakan-akan hendak mengobral habis potensi kekayaan Indonesia dikelola bangsa asing. “Permasalahannya yang disampaikan beliau, polanya seakan-sakan beliau ini bukan presiden tapi seperti direktur marketing,” tegasnya lagi. (rma)