![]() |
Dadong Rerod Cs saat manggung di Jembrana Festival 2016 (foto:Kabarnusa) |
JEMBRANA – Warga menyayangkan lawakan grup Dadong Rerod Cs saat manggung di Jembrana Festival 2016 yang dinilai telah memplesetkan “Mantram Tri Sandya” dengan nada-nada yang tidak diucapkan secara baik dan benar.
Grup lawak yang populer bagi masyarakat Bali itu tengah mangisi panggung memeriahkan HUT Kota Negara dan HUT RI ke 71 dengan berbagai perlombaan dan hiburan bagi masyarakat yang dikemas dalam Jembrana Festival 2016.
Hiburan disajikan untuk di desa-desa di lima kecamatan di bumi Makepung Jembrana Sabtu 13 Agustus 2016 malam.
Pentas lawak Bali tadi malam di lapangan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo Dadong Rerot CS sukses mengocok perut ribuan penonton yang memadati lapangan sepak bola setempat.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan turut menyaksikan lawakan khas Bali itu.
Penonton dibuat kaget, bahkan berbalik tidak simpati setelah salah seorang pelawak menjadikan Mantram Tri Sandya sebagai materi lawakan dengan tidak sepantasnya.
Pelawak tersebut berbahasa Bali namun dengan aksen daerah lain itu, mencoba mengemas Mantram Tri Sandya yang merupakan mantram suci Hindu sebagai materi lawakan.
Entah sadar atau tidak sadar, sang pelawak dengan logat daerah lain mengucapkan Mantram Tri Sandya.
Sayangnya, Mantram yang diucapkan itu, justru diplesetkan dengan berbagai kalimat yang tidak wajar dan kurang etis.
Parahnya, saat Mantram Tri Sandya dilafalkan pelawak tersebut memakai lafal atau tembang seperti yang sering terdengar di tempat ibadah agama lain.
Sebenarnya, pelawak grup Dadong Rerod lainnya telah menegur agar Mantram Tri Sandya diucapkan secara benar, namun pelawak tersebut mengacuhkannya.
Karuan saja, lawakan tersebut mendapat cibiran sejumlah warga yang menonton pementasan tersebut.
“Wah Mantram Tri Sandya yang suci dan sakral tersebut kok diplesetkan. Ini bentuk penghinaan,” ucap beberapa penonton.
Karenanya, ke depan, warga meminta agar Pemkab Jembrana lebih selektif memilih group lawak saat kegiatan tertentu agar niat baiknya untuk memberikan hiburan kepada masyarakatnya tidak tercoreng dengan hal semacam itu.(dar)