Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com – Pada hari pencoblosan pemilihan presiden Rabu 9 Juli 2014 besok massa pendukung capres dan cawapres diingatkan uhtuk tidak melakukan konvoi dengan berbagai atributnya guna menghindari gesekan di bawah.
“Kami akan ambil tindakan tegas terhadap massa yang melakukan konvoi saat pencoblosan Pilpres besok,” tegas Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto dihubungi wartawan, Selasa (8/7/2014).
Mencegah terjadinya konsentrasi dan konvoi pendukung Capres-Cawapres, jajarannya telah menyiagakan personel di tempat-tempat strategis yang berpotensi melahirkan gesekan antar pendukung Capres.
Kesiapan pasukan untuk mencegah konvoi massal yang berpotensi terjadinya gangguan ketertiban dan keamanan saat warga pergi ke Tempat Pemungutan Suara maupun saat penghitungan suara dilakukan.
Polda Bali yang telah memberlakukan status siaga 1 selama pilpres, telah mengerahkan dua pertiga kekuatan dari 13 ribu lebih personel yang ada untuk mengamanka seluruh TPS hingga lembaga penyelenggara dan pengawas pemilu (KPU dan Bawaslu/Panwaslu) di seluruh wilayah.
Personel yang bertugas di TPS sesuai arahan Kapolri, tidak dilengkapi dengan senjata api pistol namun tetap akan melakukan fungsi pengawasan secara maksimal dan mendokumentasikan seluruh proses pemungutan dan penghitungan suara.
Sementara, pasukan lainnya yang dilengkapi dengan berbagai senjata operasional akan melakukan pengamanan dan mencegah adanya massa yang melakukan konvoi.
Hery mengakui, sikap tegas diambil lantaran pihaknya mendapat informasi jika besok akan ada konvoi massa antar pendukung Capres saat pesta demokrasi lima tahunan digelar.
Adapun, potensi konvoi massa itu terjadi saat menuju ke TPS atau pulang dari TPS. Kemungkinan terjadinya konvoi massa hari ini saat lembaga survei mempulikasikan hasil quick qount (perhitungan cepat).
“Massa pendukung kandidat yang unggul dalam hasil quick qount itu berpotensi merayakan kemenangan hasil quick qount itu dengan menggelar aksi konvoi massa,” tandasnya.
Terhadap massa yang nekat berkonvoi apalagi sampai mengganggu ketertiban umum, kata Hery akan ditindak tegas. (kto)