Jakarta – Partai Golkar menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh desakan sejumlah purnawirawan TNI terkait pemberhentian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas demi kelancaran agenda pembangunan nasional.
Ia mengimbau agar energi bangsa tidak terkuras untuk menanggapi isu yang berpotensi menciptakan polemik baru, melainkan difokuskan pada upaya pembangunan yang konstruktif.
Partai Golkar menunjukkan dukungan penuh terhadap seruan persatuan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto melalui Penasihat Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto.
Dilansir dari Beritasatu.com, Idrus Marham meyakini bahwa Presiden Prabowo akan senantiasa mengedepankan persatuan bangsa dan memberikan penjelasan resmi terkait isu ini dengan orientasi pada kepentingan nasional.
Lebih lanjut, Idrus Marham mengingatkan bahwa pembahasan berlebihan mengenai tuntutan pencopotan Wakil Presiden hanya akan menghabiskan energi bangsa yang berharga. Menurutnya, saat ini, bangsa Indonesia membutuhkan penguatan semangat gotong royong dan harmoni sosial sebagai landasan utama pembangunan. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana saling menghargai, solidaritas, dan kekeluargaan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo, melalui Wiranto, telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terpecah belah dalam menanggapi tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait pencopotan Wakil Presiden melalui mekanisme MPR. Wiranto menyampaikan pesan Presiden agar ketenangan bangsa tetap terjaga di tengah berbagai tantangan yang ada.
Wiranto menekankan bahwa perbedaan pandangan tidak boleh merusak persatuan nasional, dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghadapi tantangan bersama dengan semangat persatuan.
Dengan demikian, Partai Golkar dan Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak hanyut dalam polemik tuntutan pencopotan Wakil Presiden Gibran. Fokus utama saat ini adalah memperkokoh persatuan dan mempercepat realisasi pembangunan nasional demi kemajuan Indonesia. ***