![]() |
Kapolda Bali Irjen Pol AJ Benny Mokalu (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Gianyar – Polisi berhasil mengendus keberadaan Hambali yang diduga terlibat pembunuhan warga negara Inggris Marie Kathryn Drozdz (40) di Ubud, Gianyar berkat sinyal handphone korban yang dibawa pelaku.
Penangkapan terhadap pria asal Karawang, Jawa Barat itu, dilakukan sekira 15 jam setelah kejadian, di mana korban ditemukan tewas tergeletak di lantai kamar vila yang dihuni korban.
Dari penyelidikan polisi, pada Kamis 22 Mei 2014, terdapat barang bukti yang hilang dibawa kabur pelaku.
“Selain uang Rp20 Juta dan sepeda motor rental yang disewa korban adalah telefon genggam atau handphone,” beber Diresktur Reserse Umum Polda Bali Kombes Pol Refi Pribadi di Gianyar, Sabtu (24/5/2014).
Dari handphone korban yang dibawa pelaku, akhirnya terlacak keberadaannya ada di Jakarta.
Tim Jatanras POlda Bali bekerja sama dengan tim POlda Metro Jaya akhirnya melakukan pelacakan dan berhasil membekuk pelaku di rumahnya di Sunter, Jakarta Utara.
Pelaku diketahui kuli bangunan tak jauh dari vila tempat korban tewas dengan luka jeratan.
“Saat ini pelaku dalam perjalanan ke Bali, nanti penangananya di Polres Gianyar,” imbuhnya didampingi Wakapolres Gianyar Kompol Ambariyadi Wijaya.
Pihaknya sudah memeriksa 11 orang saksi terkait kasus itu. Mereka yang dimintai keterangan mulai tetangga korban, pemilik vila, buruh proyek vila di sekitar dan rekan korban lainnya.
Rekan korban Gary William Hanny, menuturkan, sebelum kejadian, sempat menghubungi korban lewat ponselnya maupun dengan short message messenger (SMS). Hanya saja, tidak diangkat telefonnya maupun menjawab SMS.
Saksi bersama rekannya datang ke vila milik Astuti Widati yang disewa korban selama sebulan lebih itu. Saat masuk ke vila melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di lantai kamar.
Korban menyewa vila sejak bulan Mei dan rencananya selesai pada 2 Juni ini. Kapolda Bali Benny Mokalu menyempatkan diri mendatangi vila dan memimpin olah tempat kejadian perkara.
Benny menambahkan, berkat kerja keras jajarannya sehingga bisa mengungkap kasusnya.
“Setiap orang melakukan kejahatan pasti meninggalkan jejak, jejak-jejak itulah yang kemudian kita rangkaikan, akhirnya dapat,” tukasnya soal keberhasilan anak buahnya mengungkap kasus
pembunuhan yang menghebohkan Bali itu. (rma)