KabarNusa.com –
Para politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) DPR RI ternyata paling rajin dan ekis di sosial media
dibanding politikus lainnya.
Data yang dikemas dalam sajian
infografis ini menampilkan dua temuan utama yakni jumlah anggota DPR per
fraksi yang memiliki akun twitter dan tingkat keaktifan akun-akun
tersebut.
Infografis ini menunjukkan secara nyata upaya transparansi dan akuntabilitas dari setiap anggota DPR di dunia maya.
Twitter
adalah medium komunikasi yang paling interaktif saat ini. Melalui
medium ini anggota DPR dapat berkomunikasi dua arah dengan
konstituennya.
“ini kenapa kepemilikan akun twitter penting
sebagai awal untuk keterbukaan pada publik,” jelas Hayati, pegiat
WikiDPR.org. Hayati dalam rilis diterima KabarNusa.com, Selasa
(18/11/2014).
Dia menambahkan. data ini penting karena selayaknya
wakil rakyat membuka komunikasi dan tidak jatuh menjadi elit baru di
masyarakat.
Hasil riset WikiDPR.org, DPR Watch, dan Selasar.com
ini menunjukkan data bahwa PKS dan PKB adalah dua fraksi yang paling
interaktif di jagat twitter.
PKS di posisi pertama dengan 31 dari 40 anggota fraksinya memiliki akun twitter (77,5%).
Dari
31 anggota yang memiliki akun twitter, 17 diantaranya atau 42,5%
tergolong aktif. PKB di posisi kedua dengan 66% anggota fraksinya
memiliki akun twitter dan 38,3% tergolong aktif.
Bila PKS dan PKB
berada di posisi atas, kompatriot PKS di Koalisi Merah Putih, Gerindra
berada di posisi bawah dengan hanya 39 dari 73 anggotanya yang memiliki
akun twitter atau 53,4%.
Tingkat keaktifan anggota Gerindra
dalam menggunakan medium twitter pun tergolong rendah yakni hanya 10
anggotanya yang aktif atau 13,7%.
Hayati menambahkan tingkat keaktifan twitter diukur dari terakhir kali anggota dewan mengetwit.
Dianggap aktif bila setidaknya sampai Oktober 2014 mereka masih berkicau di twitter.
“Banyak
kita temui saat masa kampanya sangat aktif ngetwit namun setelah
dilantik justru tidak aktif. Padahal komunikasi dengan konstituen
seharusnya harus terus berjalan,” imbuhnya. (nar)