Untuk itu, dia, meminta anak-anak muda jangan menyerah begitu saja. Karena sekarang siapapun bisa menjadi apapun.
“Mari ciptakan inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa kita,” seru mantan Pangdam Diponegoro ini.
Panglima TNI 2013-2015, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap masa depan anak muda.
Tidak hanya menempatkan pendidikan vokasi pada posisi penting dalam strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kata Moeldoko, pemerintah juga telah mengeluarkan program Manajemen Talenta Nasional.
Moeldoko Rangkul Guru Agama Waspadai Wabah Intoleransi dan Radikalisme di Sekolah
Program termuat dalam Kepres No 21/2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional tersebut, mengelola database anak-anak Indonesia yang memiliki keunggulan. Dengan begitu, negara akan hadir untuk mengelola talenta-talenta hebat tersebut.
Dengan demikian, anak-anak yang hebat tersebut, tidak diambil negara lain. Diakuinya, selama ini banyak generasi muda pintar yang diambil negara lain karena tidak dikelola dengan baik di Indonesia.
“Dan kita hanya bisa marah-marah saja,” selorohnya.
Bertemu Santri Al-Baghdadi, Moeldoko Ngaku Anak ‘Langgar’ hingga Antarkannya Menjadi Jenderal
Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas pendidikan vokasi di SMK NU Ma’arif Kudus yang telah terintegrasi dengan industri. Dengan begitu, siswa bisa langsung terserap ke dunia kerja saat lulus sekolah.
Di saat puncak bonus demografi sekarang ini, harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, harus meningkatkan kapasitas SDM agar lebih produktif dan lebih kompetitif.
“Pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM kita,” demikian Moeldoko ***