Potensi Ekonomi Garam NTB: Peluang Investasi dan Kontribusi terhadap Swasembada Nasional

NTB memiliki peluang besar untuk menjadi pusat produksi garam yang berkontribusi substansial terhadap pemenuhan kebutuhan industri dan konsumsi domestik.

5 Mei 2025, 16:02 WIB

Jakarta – Nusa Tenggara Barat (NTB) muncul sebagai wilayah dengan potensi ekonomi signifikan dalam sektor produksi garam nasional.

Dengan lanskap geografis yang mendukung dan komitmen pemerintah daerah yang kuat, NTB memiliki peluang besar untuk menjadi pusat produksi garam yang berkontribusi substansial terhadap pemenuhan kebutuhan industri dan konsumsi domestik.

Analisis sumber daya alam NTB, khususnya di wilayah Sumbawa dan Bima, menunjukkan ketersediaan lahan yang luas dan kondisi iklim yang ideal untuk produksi garam berkualitas tinggi.

Potensi ini menjadi daya tarik utama bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menetapkan NTB sebagai kandidat utama lokasi sentra garam nasional. Investasi dalam infrastruktur produksi dan pengolahan di wilayah ini dapat menghasilkan skala ekonomi yang menguntungkan.

Dari perspektif rantai pasok, pengembangan sentra garam di NTB menawarkan potensi integrasi vertikal yang efisien. Mulai dari lahan produksi hingga fasilitas pengolahan dan distribusi, integrasi ini dapat menekan biaya transaksi dan meningkatkan nilai tambah produk garam NTB.

Selain itu, pemberdayaan petambak garam lokal melalui peningkatan keterampilan dan akses ke teknologi modern akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.

Kebijakan pemerintah pusat melalui Perpres Nomor 17 Tahun 2025 yang secara bertahap membatasi impor garam memberikan insentif pasar yang jelas bagi pengembangan produksi garam dalam negeri, termasuk di NTB. Larangan impor garam pangan pada tahun 2025 dan garam industri pada tahun 2027 menciptakan peluang pasar domestik yang besar bagi garam produksi NTB.

Dukungan aktif dari Pemerintah Daerah NTB, sebagaimana ditegaskan oleh Bupati Sumbawa, menunjukkan komitmen untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi pengembangan industri garam. Kesiapan dalam penyediaan lahan dan pembentukan kelembagaan yang mendukung investasi menjadi faktor krusial dalam merealisasikan potensi ekonomi garam NTB.

Secara keseluruhan, potensi ekonomi garam NTB tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan nasional dan substitusi impor.

Pengembangan sektor ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Dengan strategi pengembangan yang tepat dan dukungan investasi yang berkelanjutan, NTB dapat menjadi lokomotif utama dalam mewujudkan swasembada garam nasional dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. ***

Berita Lainnya

Terkini