KabarNusa.com –
Capres Prabowo Subianto mengingatkan jika kecurangan pemilihan presiden
dibiarkan maka sangat mungkin bangsa ini bakal dipimpin kaum oligarki
yang hidup dalam kondisi korup dan diintervensi asing.
Dalam
pernbincangan dengan wartawan di Jakarta, Jumat 8 Agustus 2014, Prabowo
mengungkap praktek Kecurangan pilpres 2014 yang terjadi begitu vulgar,.
Kata
dia, bahkan jauh sebelum pilpres yang penuh kecurangan ini terjadi
pasangan nomor urut 1 tersebut telah memprediksikan bahwa ini bakal
terjadi.
“Kami tahu ada pihak yang membuat daftar pemilih yang
penuh dengan nama-nama hantu, nama orang yang tidak ada atau bahkan satu
nama akan diulang-ulangi puluhan bahkan ratusan kali.
Bahkan mencoba apa yang mereka sudah lakukan di masa lalu, yakni anak 6-7 tahun dipasang kembali namanya.
Sampai
ada orang yang sudah meningggal dipasang lagi namanya. Kejadian
tersebut membuktikan bahwa praktik akal-akalan dalam pilpres kali ini
benar-benar terjadi.
Akibatnya, demokrasi yang sudah dibangun secara susah payah sekarang dibajak secara semena-mena.
Mereka
telah membuat demokrasi banhgsa ini seperti sebuah lelucon, demokrasi
yang seolah-olah demokrasi, demokrasi yang prosedural tapi tidak
esensial. Demokrasi yang memiliki bentuk tapi tidak punya visi.
“Bila
kecurangan dibiarkan, maka selain mencederai konstitusi dan keadilan
hukum, negara nantinya akan dipimpin sekelompok kaum oligarki yang suka
hidup dalam kondisi korup dan yang suka pula bila kekayaan Indonesia
terus diambil ke luar,” katanya mengingatkan.
Lebih dari itu,
mereka melakukan hal buruk ini dengan menghalalkan segala cara termasuk
membuat kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif dalam
pilpres ini.
Kendati begitu, dalam situasi ini selalu Prabowo
mengajarkan kepada semua kawan-kawan, sahabat-sahabat, anak buahnya
untuk tidak boleh membenci orang lain.
“Kita tidak boleh benci
orang asing sekalipun. Dia justru belajar dari manapun, kita sebagai
bangsa harus belajar dari semua bangsa lain. Kalau mereka lebih berhasil
jangan kita benci mereka, justru belajarlah dari mereka,” pungkas
mantan Danjen Kopassus itu. (nar)