![]() |
Presiden Jokowi berikan keterangan pers usai peresmian jalan tol di Tegal/foto: biro pers setpres |
TEGAL – Presiden merasa prihatin dengan perilaku berpolitik yang dinilai jauh dari harapan karena itu dia meminta para politikus agar segara hijrah dari ujaran kebencian dan kegaduhan. Menurutnya, politik dan pesta demokrasi itu sudah semestinya disambut dan dihinggapi rasa gembira oleh masyarakat Indonesia.
“Dengan kegembiraan itu, masyarakat dapat memberikan suaranya secara jernih dan rasional bagi pemimpin yang dirasa tepat memimpin Indonesia,” tegasnya selepas meresmikan jalan tol Pejagan-Pemalang dan Pemalang-Batang di Kabupaten Tegal pada Jumat, 9 November 2018.
Kegembiraan demokrasi ini tentu hanya dapat dicapai dengan cara-cara yang sesuai dengan kesantunan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Politik yang dibiarkan berjalan dengan menihilkan etika sudah sewajarnya kita hindari.
Para pemimpin dan tokoh baik partai atau masyarakat harus mengarahkan kematangan dan kedewasaan berpolitik dengan cara-cara seperti itu (santun).
“Sering saya sampaikan: hijrah dari ujaran kebencian kepada ujaran kebenaran, hijrah dari pesimisme kepada optimisme, hijrah dari kegaduhan ke kerukunan dan persatuan,” katanya menegaskan.
Dalam acara sebelumnya di Gelanggang Olahraga Tri Sanja, Kepala Negara sempat menyinggung soal kesantunan yang dirasa menghilang dari sejumlah perilaku berpolitik. (rhm)