Presiden Jokowi dan PM Dato Sri Ismail Bahas Perlindungan WNI di Malaysia

11 November 2021, 09:11 WIB
AVvXsEgdxvVVDF7qNJYRN cRs 5Vu4fa8ZJdtqUgrIcF10D5PQI9brD ccuwpo6z3PENGemd8VlIsXvKmikk9ilFxjf 69i9iufXFYI7E5ZsDcZOen1xSUQikhLdtqRoDSUmXyplhY6Z2W9WOquusFIdtORK2NoapGWdeufRhveCxCgyuOaCOlu TfDC0LK
Presiden Jokowi membahas isu perlindungan wni di Malaysia kepada PM Malaysia./Dok.Biro Pers Satpers.

 Jakarta– Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Perdana Menteri ke-19 Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob di Istana Kepresidenan Bogor beberapa  isu yang dibahas dalam pertemuan yaitu pertama mengenai pentingnya kerjasama perlindungan warga negara Indonesia yang berada di Malaysia.

“Dalam pertemuan pertama kami, kita berbicara sangat terbuka dan bersahabat,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan pers bersama PM Ismail Sabri di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor dilansir dari siaran pers.

Dalam keterangan tambahan kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa Presiden selalu menjadikan isu perlindungan WNI sebagai prioritas.

Dalam kaitan inilah, Presiden Jokowi mendorong agar Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) perlindungan tenaga kerja domestik Indonesia dapat segera diselesaikan.

“Kemudian juga mengenai izin community learning center di Semenanjung (Malaysia) juga bisa diberikan izinnya sesuai prinsip hak pendidikan bagi semuanya,” lanjutnya.

Kedua, Presiden Jokowi ingin agar kedua negara segera menyelesaikan negosiasi batas negara, baik batas darat maupun batas laut.

Menurut Presiden, negosiasi terkait hal tersebut sudah cukup lama berlangsung.

“Kita berharap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya masalah ini bisa segera diselesaikan,” imbuhnya.

Ketiga, kedua pemimpin juga membahas hal terkait dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Presiden Jokowi menyambut baik kenaikan angka perdagangan sebanyak 49 persen pada Januari-Agustus 2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Guna mendukung upaya pemulihan ekonomi, tadi kita juga sudah sepakat untuk dibuat Travel Corridor Arrangement (TCA) yang secara bertahap nanti akan kita membukanya satu per satu,” jelasnya.(Miftach Alifi)

Berita Lainnya

Terkini