Presiden Jokowi Minta Industri Otomotif Antisipasi Tren Mobil Listrik

Di antara semua sektor perindustrian, sektor otomotif termasuk yang paling internasional, di mana rantai produksi, skala ekonomi, dan mereknya sudah mengglobal

3 Agustus 2018, 06:33 WIB

JAKARTA– Dunia otomotif sekarang menghadapi tiga tantangan yang perlu dicermati seperti semakin meluasnya fenomena mobil listrik .

Presiden Joko Widodo menyampaikan itu saat meresmikan pembukaan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, pada Kamis, 2 Agustus 2018.

Di antara semua sektor perindustrian, sektor otomotif termasuk yang paling internasional, di mana rantai produksi, skala ekonomi, dan mereknya sudah mengglobal. Oleh karena itu, sektor otomotif ini merupakan salah satu sektor yang perkembangannya di dunia internasional harus terus dicermati.

“Karena sudah dimulai di negara-negara maju, masuk ke negara tetangga, sebentar lagi tinggal tunggu waktu sampai tren-tren tersebut masuk ke Indonesia. Karena kita juga bagian dari rantai produksi dari industri otomotif global,” tuturnya.

Ini fenomena yang dimulai dari Elon Musk dengan produk mobil listriknya Tesla. Dulu Tesla masih merupakan barang langka.

“Tetapi sekarang dengan semakin banyak negara mengadopsi mobil listrik, tren di seluruh dunia semakin jelas. Dunia semakin beralih ke mobil listrik. Ini hati-hati kita menyiapkan,” papar Presiden Jokowi

Kata Presiden Jokowi, pemerintah Prancis maupun Inggris, sudah mengumumkan tahun lalu bahwa mulai tahun 2040 mobil yang nonlistrik akan dilarang dijual di kedua negara ini.

Demikian juga, pPemerintah Tiongkok sudah mengumumkan akan menjadi yang terdepan di dunia dalam mengembangkan mobil listrik dan sekarang juga sudah menjadi pasar terbesar dunia untuk mobil listrik.

Tantangan kedua bagi industri otomotif dunia adalah teknologi-teknologi disrupsi seperti kendaraan otonom atau kendaraan yang bisa mengendarai dirinya sendiri dan aplikasi transportasi online.

Ia memberikan contoh tayangan sebuah kendaraan otonom dari startup di Sillicon Valley yang digunakan untuk mengantarkan barang dan kendaraan otonom dari sebuah startup di Los Angeles yang berfungsi sebagai shuttle untuk penumpang.

Dengan kendaraan otonom maka harus meredefinisi apa itu mobil. Ini ada contoh inovasi kendaraan otonom. Harus dipikirkan kendaraan otonom itu seperti mobil yang bisa mengendarai dirinya sendiri langsung bisa dipakai konsumen di jalanan umum.

“Tapi mungkin di awal kendaraan otonom akan dipakai untuk mengangkut kargo dulu, untuk jasa delivery,” ujarnya.

Kepala Negara melanjutkan, tantangan ketiga, risiko jangka pendek, yaitu siklus otomotif yang sudah mulai memuncak terutama di pasar-pasar besar seperti Amerika dan Tiongkok.

“Tentunya kita sangat mengerti bahwa industri otomotif itu ada siklusnya dan siklusnya sangat peka terhadap siklus ekonomi yang ada.

Dikatakan, banyak peneliti mulai bilang jumlah penjualan mobil di Amerika sudah setinggi-tingginya, sulit naik lagi. Justru kemungkinan besar beberapa tahun ke depan akan menurun,” pungkasnya.

Acara peresmian pembukaan GIIAS ini dihadiri pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini