Presiden Jokowi Perintahkan BI dan Perbankan Dampingi BUMN hingga Pemda Manfaatkan KKP Domestik

Presiden Joko Widodo meminta Bank Indonesia maupun Himbara memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah hingga BUMN agar memanfaatkan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) domestik.

30 Agustus 2022, 06:19 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo menginstruksikan Bank Indonesia dan perbankan untuk mendampingi kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah untuk dapat segera masuk ke dalam platform KKP Domestik agar tercipta kecepatan dalam sistem pembayaran.

Instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi disampaikan saat meluncurkan KKP Domestik dan QRIS Antarnegara yang digelar di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta, pada Senin, 29 Agustus 2022.

Mantan Wali Kota Solo itu mengapresiasi peluncuran Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Antarnegara oleh Bank Indonesia (BI) di tengah perkembangan ekonomi digital yang begitu cepat.

Dia menilai, Indonesia mampu mengikuti kecepatan perkembangan teknologi digital, salah satunya pada bidang ekonomi.

Kepala Negara mengapresiasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan juga QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang diluncurkan Bank Indonesia bukti bahwa negara kita Indonesia ini mengikuti kecepatan perubahan teknologi digital di bidang ekonomi.

‘Artinya, kita ini tidak ketinggalan amat,” ujar Kepala Negara.

Gubernur Bank Indonesia, perbankan terutama Himbara agar betul-betul mendampingi, mengawal, baik kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota untuk segera masuk ke sistem ini, ke platform ini.

Dengan demikian, lanjut Presiden Jokowi terjadi kecepatan pembayaran.

“Mungkin dulu pembayarannya mundur-mundur, dengan kartu kredit ini mestinya begitu transaksi langsung bayarnya sudah masuk ke rekening kita,” tutur Presiden.

Kepala Negara juga meminta agar sistem QRIS dapat terhubung antarnegara sehingga dapat memudahkan UMKM dan dunia pariwisata untuk berhubungan dengan negara-negara lainnya.

Melalui QRIS akan memudahkan dunia pariwisata Indonesia untuk berhubungan dengan negara-negara lain baik dengan Thailand, dengan semua negara ASEAN.

“Kita harapkan terjadi efisiensi dan kita tidak hanya menjadi pasar, tidak hanya menjadi pengguna, tapi kita juga memiliki sebuah platform aplikasi yang bisa nantinya penggunanya makin banyak,” demikian Presiden Jokowi. ***

Berita Lainnya

Terkini