Presiden Jokowi Tegaskan Pembangunan Smelter Ciptakan Nilai Tambah Tambang Dalam Negeri

12 Oktober 2021, 18:44 WIB

AVvXsEiuwlVX0lw8rhZTYSmWiFarAHQ vqF68Exy 8HmKF7WiQoLL e eSNUNoBy8Cu3iHGX8yB7cF6WMdhfjrNAH9MM58LclQwTp3U7kPH1ch7
Presiden Jokowi menegaskan pembagunan smelter menciptakan nilai tambah produk tambang di dalam negeri./Dok.Biro Pers Setpres.

Gresik –   Presiden Joko Widodo tegaskan bahwa pembangunan smelter tersebut dibangun untuk menciptakan nilai tambah produk tambang di dalam negeri.

Hal ini disampaikan saat melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa, 12 Oktober 2021.

Sebelumnya, smelter PT Freeport ini dibangun di dalam negeri, yaitu di Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah pemerintah menguasai 51 persen saham Freeport. Saat itu, juga mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri.

“Karena sekali lagi, kita ingin nilai tambah itu ada di sini,” ungkap Presiden dilansir dari siaran pers.

Menurut Presiden, pembangunan smelter di dalam negeri ini akan memperkuat hilirisasi industri.

Ia akan meminta perusahaan tambang baik swasta maupun BUMN untuk melakukan hilirisasi agar komoditas tambangnya memiliki nilai lebih tinggi.

Hilirisasi juga akan memberikan nilai tambah bagi negara yang juga berarti akan memberikan pemasukan yang lebih tinggi pada negara.

Selain itu, juga menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan membuat bangsa Indonesia semakin mandiri dan makin maju.

“Tadi disampaikan, ini dalam masa konstruksi saja akan ada 40.000 tenaga kerja yang bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan ini akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur, belum nanti kalau sudah beroperasi,” lanjutnya.

Dibangun di atas lahan seluas 100 hektare, smelter PT Freeport Indonesia ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau 480.000 ton logam tembaga.

PT Freeport Indonesia sendiri merupakan bagian dari MIND ID, BUMN holding industri pertambangan.

“Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke KEK Gresik ini, khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi di sini,” jelasnya.(Miftach Alifi)

Berita Lainnya

Terkini