Presiden Siapkan Labuan Bajo Tempat Pertemuan G-20 dan ASEAN Summit

21 Januari 2020, 06:19 WIB

Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat dengan kementerian terkait di
Labuan Bajo/biro pers setpres

Labuan Bajo – Pembenahan besar-besaran dilakukan di Labuan Bajo Ibu
Kota Kabupaten Manggarai Barat yang nantinya dipersiapkan sebagai tempat
penyelenggaraan pertemuan G-20 dan ASEAN Summit tahun 2023.

Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar pada pengembangan destinasi
wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT). Jokowi melihat secara langsung pengembangan salah satu destinasi wisata
prioritas tersebut.

Kepala Negara menekankan berbagai aspek dalam pengembangan Labuan Bajo. Hal
ini untuk memastikan bahwa produk yang ditawarkan telah siap sebelum
dipromosikan.

Dikatakan, langkah ini sebuah pekerjaan yang besar yang harus kita selesaikan
akhir tahun ini yaitu memperbaiki produk yang ada di sini. Infrastruktur,
landscape, sampah, air baku yang juga kurang, semuanya ini kita siapkan dan
kita harapkan akhir tahun ini selesai.

“Sehingga 2021 itu langsung Kementerian Pariwisata bisa promosi
besar-besaran,” kata Presiden dalam keterangan pers usai rapat di Hotel
Plataran Komodo, Labuan Bajo, Senin, 20 Januari 2020.

Hal terpenting dari pengembangan Labuan Bajo adalah karena Indonesia
menyiapkannya untuk sejumlah agenda internasional. Untuk diketahui, pada tahun
2023 Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN sekaligus Ketua G20.

“Tetapi yang paling penting juga bahwa kita ingin mempersiapkan Labuan Bajo
ini untuk G20 di 2023 dan ASEAN Summit di 2023. Sehingga dalam rangka
persiapan ke sana pun ini mulai direncanakan, disiapkan mulai dari sekarang,”
tegasnya.

Sejumlah hal teknis berkaitan dengan beberapa isu di Labuan Bajo dibahas
seperti persoalan sampah, Presiden mengatakan, penanganan sampah akan
dilakukan baik untuk sampah di laut maupun di darat.

“Dua, jadi sampah yang ada di laut dan sampah yang ada di darat. Yang ada di
laut tadi sudah diputuskan kita akan kirim di sini kapal untuk membersihkan
dan mulai Februari nanti kita juga akan bergerak ke bawah laut untuk mengambil
sampah. Meskipun belum banyak, tapi harus dimulai. Jangan sampai ada sampah di
Labuan Bajo,” katanya.

Untuk di darat Kementerian PU akan mempersiapkan incinerator dan juga tempat
pembuangan sampah akhirnya dan yang paling penting juga pendidikan masyarakat
mengenai budaya sampah.

Terkait keluhan soal ketersediaan air baku, Presiden menyebut sudah ditambah
100 mililiter/detik. Kementerian PU juga disebutnya tengah mempersiapkan
tambahan yang lebih besar lagi.

Adapun soal kelestarian lingkungan di kawasan Labuan Bajo, Presiden
menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan Menteri Kehutanan dan
Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar untuk membuat nursery yang bisa
memproduksi 5-7 juta pohon setiap tahunnya.

Labuan Bajo dipersiapkan sebagai destinasi wisata dengan kelas super premium
yang memiliki diferensiasi dari tempat-tempat wisata lain. Presiden berharap,
wisatawan yang datang ke Labuan Bajo bisa berbelanja lebih banyak dan tinggal
lebih lama.

“Kita harapkan di sini belanjanya lebih besar, tinggalnya lebih lama, kita
harapkan itu. Artinya bukan jumlah turisnya, tetapi spending-nya, belanjanya
yang lebih banyak. Kira-kira itu,” tandas Jokowi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini