Produk UMKM Bali Tembus Pasar Global, Transaksi KKI 2025 Capai Rp7,5 Miliar

Pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 selama empat hari pada 7-10 Agustus digelar KPw BI Bali membukukan total transaksi Rp7,55 miliar

15 Agustus 2025, 11:07 WIB

Denpasar – Pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang diselenggarakan selama empat hari pada 7-10 Agustus 2025 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali berhasil membukukan total transaksi sekitar Rp7,55 miliar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyatakan, prestasi ini dicapai melalui penjualan offline selama acara senilai Rp568 juta dan penjualan periode road to KKI secara online dan offline yang mencapai Rp6,99 miliar.

Keberhasilan ini menandai keberhasilan visi Bank Indonesia untuk mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing global.

Melalui partisipasi 34 UMKM Bali dengan berbagai produk unggulan, mulai dari kopi, makanan, minuman, hingga wastra dan kriya, KKI 2025 menjadi wadah penting untuk promosi dan perluasan pasar.

Inovasi Ramah Lingkungan Pikat Pembeli Mancanegara

Kualitas produk UMKM Bali menjadi magnet utama bagi pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan mengusung konsep green transformation dan zero waste, produk-produk wastra dan kriya, khususnya, berhasil menarik perhatian karena keaslian dan keramahannya terhadap lingkungan.

Lebih dari sekadar penjualan, KKI 2025 juga membuka peluang ekspor yang signifikan.

“Beberapa UMKM berhasil menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan buyer dari Malaysia, Jepang, dan Arab Saudi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Kamis 14 Agustus 2025.

Diantaranya, Madetea dan Natural Bali Kulkul berhasil mencatatkan komitmen nilai investasi sebesar Rp501 juta.

Sementara itu, ketertarikan juga datang dari Filipina, India, Hong Kong, Singapura, dan Australia terhadap produk-produk UMKM Bali lainnya.

Dukungan Berkelanjutan dari Berbagai Pihak

Keberhasilan ini didukung oleh kolaborasi berbagai pihak. Kementerian Ekonomi Kreatif mengapresiasi upaya pembinaan dan digitalisasi UMKM oleh Bank Indonesia Bali.

Kolaborasi juga akan dilanjutkan dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Staf Khusus Presiden untuk memberdayakan kelompok masyarakat yang lebih luas, termasuk kelompok disabilitas, agar turut serta dalam pengembangan UMKM.

Untuk mempertahankan momentum ini, pengusaha UMKM Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan menyesuaikan dengan tren pasar.

Kualitas, inovasi, dan kuantitas produk menjadi kunci untuk memenuhi standar kurasi Bank Indonesia dan menarik minat buyer global di masa mendatang.

Dengan fokus pada pasar ekspor yang spesifik dan strategi promosi yang terarah, UMKM Bali optimis dapat terus tumbuh berkelanjutan.***

Berita Lainnya

Terkini