Program Makan Bergizi Gratis Molor dari Jadwal, Dandim Sleman Berikan Penjelasan Ini

7 Januari 2025, 21:05 WIB

Sleman – Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman, Letkol (Inf) Mohammad Zainullah menyatakan bisa memaklumi keterlambatan pelaksanaan program makan bergizi gratis MBG lantaran program ini termasuk program yang baru.

Diakuinya, meski tidak berjalan serentak program makan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya dilakukan Senin (6/1), Komandan Kodim Dandim Sleman Mohammad Zainullah, menyampaikan apresiasinya kepada para pekerja yang berada di dapur sehat itu.

Terkait keterlambatan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut, ia menyebut masih menyelesaikan administrasi.

Pihaknya pun memaklumi lantaran program ini termasuk program yang baru.

“Kami Kodim dengan mereka termasuk kepala dapur tentunya kita selalu berkomunikasi, kenapa ? Karena mereka ini kan dibawah Badan Gizi Nasional (BGN) langsung untuk arahan-arahan terkait dengan bagaimana dapurnya, bagaimana konsep terkait internal mereka, itu dari BGN,” katanya ditemui di lokasi dapur sehat Selasa 7 Januari 2025.

Soal anggaran, merupakan kewenangan BGN yang selanjutnya diberikan melalui yayasan kemudian ke kepala dapur sehat itu sendiri.

Kata Dandim Sleman Zainullah, jika berbicara anggaran dan segala macam itu bukan kewenangannya.

Yang pasti anggaran dari negara melalui BGN langsung ke kepala dapur, tetapi itu tidak ke kepala dapur sebenarnya justru melalui yayasan.

“Makanya, harus ada administrasi yang mesti diselesaikan, karena ada yayasan yang memang harus terverifikasi oleh BGN, jadi tidak sembarangan,” terangnya.

Disinggung kendala dimaksud lantaran distribusi mobil makanan yang belum datang. Kendala pengiriman mobil ini berada di Pemerintah Pusat. Meski begitu, Kodim 0732/ Sleman telah mencoba mencari alternatif kendaraan pengangkut lain.

Kemungkinan yang harusnya kesini sudah satu minggu yang lalu atau mungkin sebelum tanggal 6 sudah datang itu tidak datang. Tetapi itu sudah dicarikan solusi, kemarin saya sudah tawarkan terkait dengan kendaraan boks.

“Insyallah nanti anggal 13 mudah-mudahan tidak mundur,” ucapnya.

Jadi kalau kendala dan segala macam itu wajar karena memang ini program baru, sebenarnya sudah siap tapi ada administrasi yang harus diselesaikan.

Di pihak lain, pekerja yang dilibatkan dari sekitaran lokasi dan mereka dengan senang hati mau bekerja memberikan manfaat untuk adik-adik sekolah.

“Termasuk kepala dapurnya, kepala dapurnya ini bahkan mungkin kerja 1 X 25 jam, dia berpikir bagaimana dapur ini bisa berjalan,” katanya.

Terdapat total 51 pekerja dapur sehat yang berlokasi di Jalan Kaliurang, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY tersebut.

“Jadi sistem perekrutmennya itu mereka mendaftarkan diri. Para Babinsa itu aktif untuk mendata warga yang mau kerja didapur sehat ini. Ada tenaga kerjanya itu ada yang penunjukkan langsung dari BGN, contoh kepala dapur kemudian akuntan sama ahli gizi,” jelasnya.

Diketahui, dapur Umum SPPG Korem 072 tersebut berdiri di atas tanah milik TNI. Di samping dapur tersebut, ada satu dapur lagi yang sedang dibangun dan digunakan untuk melayani Kota Yogyakarta.

“SPPG ini merupakan salah satu dari 100 dapur pertama yang juga mendapat dukungan dari dukungan pemerintah terutama Kementerian Pertahanan yang saat ini diambil alih oleh BGN. Dan harapannya bisa menjalankan program nasional perdana itu bisa berjalan,” tuturnya.

Lebih lanjut, akan ada tiga kecamatan/kapalanewon yang menjadi sasaran distribusi makanan Senin depan, yaitu Kalasan, Cangkringan, dan Sleman.

“Tanggal 13 itu sudah termasuk dengan yang dikerjasamakan dengan mitra. Ada tiga kecamatan (lain), tiga kapanewon nanti ada Kalasan, Cangkringan sama (Kapanewon) Sleman,” bebernya.

Dandim turut memastikan kesiapan dapur MBG di wilayah Gunungkidul juga mengupayakan bisa melaksanakan program ini pada tanggal yang sama.

Sementara itu, mengenai ketersediaan susu dalam program ini, Kodim 0732/Sleman terus memastikan stok susu aman.

“Itu sepenuhnya menu dari kepala dapur, saya Dandim membantu mencarikan,” ucapnya.

“Sekali lagi dapur sehat ini harus bisa memberikan manfaat bagi semua tidak hanya pada anak-anak kita mulai tingkat Paud, SD, SMP, SMA/SMK tapi juga kepada warga sekitar dalam hal ini ya kabupaten Sleman secara keseluruhan ya,” tandasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini