Program Revitalisasi, Denpasar Miliki Pasar Terbaik di Asia

2 Januari 2017, 22:49 WIB

DENPASAR – Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan keberadaan Pasar Sindhu Sanur yang telah direvitalisasi disebut-sebut berhasil menjadi sebagai pasar terbaik di Asia. Hal itu disampaikan, setelah selesainya renovasi Pasar Br.Suwung Batan Kendal, Sesetan, Senin (2/1/17) diplaspas.

Upacara melaspas dan mencaru panca sanak madurga tersebut dipuput Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jinga. Rai Mantra menandatangani prasasti  pemlaspasan dan mecaru serta prasasti peresmian Koperasi Serba Usaha (KSU) Sedana Buana.

“Program revitalisasi pasar tradisional menjadi progam keberlanjutan Pemkot Denpasar yang sata ini terdapat kurang lebih 22 pasar tradisional telah direvitalisasi,” ujarnya. Program revitalisasi pasar tradisional di Kota Denpasar telah dimulai sejak tahun 2010.

Hingga kini, melalui program Pemkot Denpasar  bersama masyarakat yang juga disuport pemerintah pusat telah mampu membawa salah satu pasar tradisional di Kota Denpasar sebagai pasar terbaik di Asia yakni Pasar Sindhu Sanur.

Tidak saja meningkatkan kebersihan pasar tradisional, namun juga meningkatakn ekonomi kreakyatan yang berada di pasar tradisional.

Klian Banjar Suwung Batan Kendal Nyoman Sarna didampingi Kepala Pasar Batan Kendal I Made Warta mengatakan, pembangunan Pasar Batan Kendal ini telah dirintis sejak 1996 lalu melalui dana swadaya masyarakat.

Kemudian dilakukan perluasan pada tahun 2009 setelah pihak banjar berhasil membeli lahan di sebelahnya.

Bersamaan revitalisasi pasar yang dananya bersumber dari APBD Kota Denpsar, pihaknya juga berhasil membangun Pura Melanting, membuat pagar pasar, serta Kantor Koperasi KSU Sedana Buana dengan dana sekitar Rp 800 juta. Dana tersebut dari swadaya masyarakat.

Made Warta menambahkan, dengan dibangunnya pasar banjar ini, kepadatan tidak terkonsentrasi di Pasar Sanglah, atau Pasar Badung saja. Selain itu, keberadaan pasar ini juga mewujudkan pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Kota Denpasar secara merata.

Jumlah pedagang yang tertampung di pasar ini seluruhnya mencapai 306 orang. Mereka terdiri dari pedagang kios 40, los 1 40 pedagang, los 2 sebanyak 49 pedagang dan senggol sebanyak 177 pedagang. “Jadi pasar ini hidup 24 jam penuh,” katanya.

Disebutkan, sejatinya masih ada yang belum tersentuh penataan, yakni lahan yang ada di belakang kios yang baru. Diharapkan, pemerintah dapat memberikan bantuan agar penataan atau revitalisasi Pasar Batan Kendal bisa tuntas secara keseluruhan. (gek)

Berita Lainnya

Terkini