Malang – Memasuki usia ke-27 tahun melayani Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperkuat dukungan pada program-program sosial seperti sisternet yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM perempuan dalam literasi keuangan, literasi digital, dan kewirausahaan di Kota Malang Jawa Timur.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir mengatakan harapannya, program ini mampu meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM perempuan dalam literasi keuangan, literasi digital dan kewirausahaan di Kota Malang.
Disebutkan, dukungan tersebut antara lain menyasar pada tiga area, yaitu UMKM Perempuan melalui program Sisternet, pesantren, serta penyandang disabilitas.
Bagi UMKM, XL Axiata menggelar pelatihan bagi UMKM yang dirintis dan dikelola oleh perempuan. Melalui Sisternet, program ini mencakup pelatihan dan bantuan modal secara komprehensif.
Kota Malang, Jawa Timur menjadi tempat pertama untuk menggelar program ini, yang akan dilaksanakan mulai 6 November 2023.
Mengusung tema “Dukung Efektivitas Pemanfaatan Modal UMKM Perempuan”, XL Axiata bekerja sama dengan para mitra yakni Huawei, PT. Tower Bersama, PT. Solusindo Kreasi Pratama, PT. Era Bangun Telecomindo, Fiberhome, Mitratel, Alita, Dentsu International Indonesia, PT. Pura Barutama serta Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony Indonesia, Peak Performance Indonesia, Resellerun, Amangtiwi Malang, dan Mom Digipreneur.
Ditamnbahkan Marwan O. Baasir dengan kemampuan tersebut, pihaknya berharap usaha mereka bisa semakin maju dan berkembang, yang pada akhirnya, selain akan dapat menopang ekonomi keluarga, juga bisa menguatkan ekonomi daerah.
“Sudah terbukti, UMKM yang kuat dalam kinerja, juga mampu menopang perekonomian di saat krisis,” sambung Marwan O. Baasir
Kota Malang memiliki sekitar 8.000 UMKM. Sektor usaha yang mereka geluti juga sangat beragam. Banyak dari mereka dirintis dan dikelola oleh para perempuan. Kemampuan manajemen bisnis mereka pun juga masih apa adanya, dengan tingkat literasi keuangan dan digital yang sekadarnya.
Karenanya, XL Axiata berpandangan bahwa UMKM di kota ini perlu mendapatkan pendampingan, khususnya para pelaku UMKM perempuan.
XL Axiata menargetkan 27 pelaku UMKM perempuan yang akan diberikan pelatihan di Malang. Seleksi para peserta dimulai dari penjaringan melalui media digital. Penjaringan ini dilakukan dengan melihat sejumlah kriteria, seperti antara lain diutamakan dari kelompok ekonomi menengah ke bawah, usaha sudah berjalan selama minimal satu tahun dengan tipe UMKM.
Metode bisnis yang dijalankan masih konvensional, serta memiliki komitmen mengembangkan UMKM dengan konsep digitalisasi.
Semua peserta daftar melalui aplikasi Sisternet, yang berhasil lolos nantinya akan mengikuti pelatihan offline selama 3 hari, mendapatkan softcopy modul pembelajaran, tugas harian, pre-test, post-test, pendampingan, hingga kelas lanjutan.
Sesi pendampingan atau monitoring ini nantinya akan dilaksanakan selama tiga bulan. Dalam sesi tersebut, peserta memiliki kesempatan untuk berkonsultasi secara individual dengan para mentor dan sesi lanjutan yang akan disesuaikan dengan evaluasi kebutuhan peserta.
Mentor juga akan melakukan evaluasi bisnis para peserta dengan merujuk informasi pertumbuhan usaha dan implementasi pengelolaan usaha yang tepat serta memantau pemanfaatan modal usaha.
Para peserta terpilih yang telah mengikuti rangkaian program ini pun nantinya akan mendapatkan modal usaha senilai total Rp 150 juta.
Lebih jauh, mereka diharapkan akan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengevaluasi keuangan usaha mereka. Kedua, peserta dapat mengembangkan produk mereka secara efektif. Ketiga, peserta memiliki kemampuan untuk memasarkan produk mereka dan menjangkau lebih banyak pembeli. Keempat, adanya transformasi digital bagi usaha para peserta. ***