Penyerahan bantuan program sosial Bank Indonesia Provinsi Bali kepada warga Desa Gulingan, Mengwi, Badung/Dok. BI Bali |
Denpasar – Dampak pandemi Covid-19 cukup kuat terhadap kehidupan masyarakat di Bali terlebih masyarakat ekonomi bawah mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan.
Karena itulah, Bantuan Program Sosial Bank Indonesia diserahkan untuk membantu penanggulangan Covid-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan, pandemi covid-19 mengubah tatanan kehidupan masyarakat dunia. Diperlukan pendekatan baru untuk beradaptasi dan mengakselerasi perekonomian.
“Dalam tatanan kehidupan yang baru, kita harus berdampingan hidup dengan covid-19 atau berdamai dengan covid-19,” ujar Trisno saat penyerahan bantuan sosil bekerja sama dengan Bendesa Adat dan Perbekel Adat Desa
Gulingan melalui I Gusti Agung Rai Wirajaya selaku Anggota Komisi XI DPR
RI, Rabu (4/8/2021).
Tercatat, sampai 3 Agustus 2021, kasus positif covid-19 di Bali tercatat 79.917. Sebanyak 64.304 telah dinyatakan sembuh, 2.269 meninggal dan kasus aktif masih sebanyak 13.344. Secara spasial, risiko kenaikan kasus di Bali berada pada risiko sedang.
Kata Trisno, implementasi vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional dan daerah mendorong momentum perbaikan ekonomi Bali di tahun 2021.
Optimisme konsumen dan pelaku usaha seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi yang berjalan on track mendorong keberlanjutan perbaikan ekonomi di Provinsi Bali.
Kesulitan tersebut berpotensi mengakibatkan lemahnya imunitas masyarakat, sehingga upaya pencegahan covid-19 tidak dapat dilakukan secara optimal.
Menyikapi fenomena tersebut, Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupaya berperan aktif dalam penanggulangan pandemi covid-19.
Pada kesempatan ini, kita akan bersama-sama menyaksikan penyerahan 2.500 paket sembako penanggulangan covid-19.
Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang terdampak covid-19 secara bertahap.
“Mari kita bersama-sama bersinergi untuk mengatasi covid-19 karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi merupakan tanggung jawab kita semua. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk pemulihan ekonomi Bali,” ajaknya. (rhm)