Promosi Doktor Unud, Nengah Muliarta Pertahankan Disertasi Secara Online

21 April 2020, 07:31 WIB
Dekan Fakultas Pertanian, Unud, Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana/ist

Denpasar – Fakultas Pertanian, Universitas Udayana (Unud) melaksanakan ujian terbuka atau promosi doktor secara online di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Ujian promosi doktor secara online pada Fakultas Pertanian, Unud salah satunya dilakukan mahasiswa program doktoral I Nengah Muliarta, digelar Selasa (21/4/2020).

Muliarta mengangkat disertasi berjudul “Inovasi Pengelolaan Limbah jerami Padi Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan hasil Padi Sawah”.

Pelaksanaan ujian promosi doktor secara online ini pertama kalinya dilakukan di Fakultas Pertanian, Unud. Langkah ini menjadi bukti bahwa pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang dalam proses belajar mengajar di Fakultas Pertanian, Unud.

Ujian promosi doktor secara online ini sejalan Instruksi Rektor Universitas Udayana Nomor 2 Tahun 2020 yang mewajiban kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk online.

Dalam instruksi rektor tersebut juga mengharuskan seminar, ujian disertasi, tertutup dan terbuka dilaksanakan secara online atau ditunda pelaksanaanya. Dekan Fakultas Pertanian, Unud, Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana mengungkapan, hal itu merupakan konsekuensi logis dari pandemi Covid-19.

Proses belajar diharapkan tetap berjalan dari jarak jauh demi keselamatan para pihak dan dengan teknologi yang mendukung tidak ada alasan jadwal belajar kita untuk terganggu oleh Covid-19.

“Unud juga jauh-jauh hari sudah mempersiapkan perangkat sarana prasarana pembelajaran online yang mendukung baik dosen dan mahasiswa,” ujar Ustriyana kepada wartawan di Denpasar, Selasa (21/4/2020).

Mahasiswa Program Doktoral I Nengah Muliarta mengikuti ujian terbuka Fakultas Pertanian Unud/ist

Menurut Ustriyana, terpenting dari pelaksanaan promosi doktor yaitu temuan dari peneliti atau calon doktor tersebut dapat diketahui oleh kalangan luas.

Namun, dalam pelaksanaannya, Ustriyana tidak menampik bahwa akan ada beberapa keterbatasan dibandingkan ujian terbuka pada umumnya. Dalam ujian terbuka secara online karena keterbatasan teknologi maka promosinya terbatas pada lingkup kalangan akademisi.

Selain itu, misalnya akibat keberagaman provider yang digunakan kualitas suara dan gambar juga berbeda. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasan aplikasi yang digunakan dalam menampung jumlah peserta.

Dalam ujian ini tentu undangannya juga undangan terbatas, tetapi di luar itu tentu juga tidak menutup peluang untuk memanfaatkan media secara luas sehingga temuan-temuan yang sangat akademis ini bisa secara cepat diterima oleh masyarakat luas.

Menanggapi proses belajar online sejauh ini, Dekan Fakultas Pertanian, Unud ini mengakui bahwa salah satu kendala dalam pembelajaran online adalah kesiapan SDM.

Dijelaskan, ujian terbuka secara online untuk pertama kalinya ini merupakan awal dan akan terus dikembangkan. Kedepan dengan penerapan blended learning maka dosen dituntut untuk mencoba menghasilkan pola pembelajaran yang tidak 100% dengan muka.

Dalam situasi saat ini, apabila dilihat sisi positif maka pademi Covid-19 secara tidak langsung telah mempercepat penerapan teknologi di perguruan tinggi. Sejak Januari 2019, Unud telah memperkenalkan pelaksanaan kuliah berbasis teknologi digital atau secara online. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini