Proyek Trotoar Bermasalah, Rekanan CV Istana Mas Terancam Putus Kontrak

26 Juli 2015, 16:30 WIB

Kabarnusa.com – Proyek pengerjaan trotoar di Kecamatan Melaya,
Kabupaten Jembrana yang dikerjakan CV Istana Mas yang berkantor di jalan
KH Ahmad Dahlan, Gang Batu, No 200, Probolinggo, Jawa Timur, menyisakan masalah.

Bahkan pihak
rekanan 10 hari lagi terancam putus kontrak setalah
perpanjangan waktu selama 50 hari Dinas
Pekerrjaan Umum (PU) hampir habis, pengerjaan proyek tersebut belum juga kelar.

Hingga
Minggu (26/7/2015) sore, pengerjaan proyek baru berjalan sekitar 80 persen.
Sementara sejak dua hari lalu tidak terlihat ada pekerja proyek yang
melanjutkan pengerjaan proyek tersebut.

Diketahui,
hingga saat ini pengerjaan proyek tersebut baru sepatas pengecoran penutup
drainase bagian atas. 

Sementara kansin dan keramik atau tegel satupun belum
terpasang. Diperkirakan, sisa waktu sepuluh hari dari perpanjangan waktu yang
diberikan Pemkab Jembrana tidak akan cukup untuk merampungkan pengerjaan proyek
tersebut.

Bedasarkan
papan informasi proyek, pengerjaan proyek trotoar tersebut harus sudah kelar
per tanggal 17 Juni 2015 lalu, namun lantaran pengerjaannya belum selesai, pihak
Pemkab Jembrana memberikan perpanjangan waktu 50 hari untuk menyelesaikan
proyek terssebut. 

Jika sampai batas waktu perpanjangan belum juga kelar pihak
rekanan akan dibleklis.

“Demikian
juga selama perpanjangan waktu tersebut, pihak rekanan dikenakan denda 1/1000
dari nilai kontrak per-harinya,” terang
Kadis PU Pemkab Jembrana IGP
Mertadana, dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.

Selain itu, pengerjaanya terkesan
asal-asalan, campurannya juga kurang kuat. Maklumlah pengerjaannya dikebut
karena waktunya sudah lama telat,” ujar Made Arsana, salah seorang warga
Melaya.

 

Proyek saluran drainase/trotoar di
Kecamatan Melaya tersebut dikerjakan CV Istana Mas dengan kontrak nomor 14
PPK-drainase/SDA/III/2015, senilai Rp 565.703.000. Pengerjaannya dimulai
tanggal 19 Maret 2015 dan berakhir tanggal 17 Juni 2015.

 

Direktur CV Istana
Mas, belum bisa dikonfirmasi lantaran tidak berada di lokasi proyek. Saat dihubungi melalui telefon selulernya dalam keadaan aktif, namun tidak diangkat. (dar)

Berita Lainnya

Terkini