Pujawali di Puri Kukuh, Bupati Sanjaya: Kita Harus Pastikan Nilai-nilai Luhur Tetap Hidup dan Berkembang

Komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mendukung pelestarian adat, agama dan tradisi di Kabupaten Tabanan, salah satunya dengan memberikan dukungan dalam pelaksanaan upacara yadnya di masyarakat.

4 Juli 2024, 15:33 WIB

Tabanan – Bupati Tabanan Komang Gede Senjaya mengajak umat Hindu untuk memastikan nilai-nilai luhur harus tetap hidup dan berkembang.

Hal itu ditunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mendukung pelestarian adat, agama dan tradisi di Kabupaten Tabanan, salah satunya dengan turut hadir dan berikan dukungannya dalam pelaksanaan upacara yadnya di masyarakat.

Bupati Sanjaya Pada Rabu 3 Juli 2024, menghadiri upacara pujawali, piodalan di Merajan Agung, Puri Kukuh, Banjar Dinas Tengah, Desa Kukuh, Kecamatan Marga.

Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Bali, Menteri Hadi Tjahjanto: Mentalitas Tertib Patuh Aturan, SDM Indonesia Siap Bersaing

Sanjaya didampingi Jajaran Pimpinan Perangkat Daerah terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Kepala Bagian dilingkungan Setda, Camat Marga, Penglingsir Puri Kukuh, beserta tokoh Puri Kukuh disambut baik oleh para pengempon merajan Agung Puri Kukuh.

Piodalan di Merajan Agung Puri Kukuh ini dipuput oleh Ida Sang Sulinggih saking Griya Gede Belayu dengan diempon oleh 120 KK.

Rangkaian upacara Dewa Yadnya puncaknya jatuh pada sehari sebelumnya, yaitu Selasa, 2 Juli tersebut mendapatkan apresiasi positif dari Bupati Sanjaya .

Efektifkan Pengawasan Orang Asing, Imigrasi Bali Gelar Rapat TimPORA

Dikatakan, pelestarian adat dan tradisi bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tetapi juga pemerintah.

“Kita harus bekerja sama untuk memastikan nilai-nilai luhur ini tetap hidup dan berkembang,” katanya menegaskan.

Kehadirannya selaku murdaning jagat merupakan bagian dari mewujudkan yadnya yang satwika. “Yadnya yang satwika dapat terwujud apabila dilaksanakan dengan tulus ikhlas.

UGM Kembali Raih Rekor MURI untuk Pembagian Susu Terbanyak

Dipuput Sang Sulinggih, baik yang sudah diupacarai eka jati ataupun dwi jati, dan disaksikan oleh murdaning jagat ataupun guru wisesa, ketiga hal tersebutlah yang menjadikan yadnya menjadi Satwika, utamaning utama,” tegasnya.

Melalui momentum upacara pujawali ini diharapkan juga dapat memperkuat sinergitas antar pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat identitas budaya dan kearifan lokal.

Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk terus hadir dan mendukung berbagai kegiatan pelestarian adat, agama dan tradisi di masyarakat untuk mewujudkan pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM). ***

Berita Lainnya

Terkini