Pukul 10.00 WITA, Indonesia Raya dan Pancasila Berkumandang di Seluruh Bali

Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2025 ini menjadi penanda awal kepemimpinan Gubernur Koster setelah kembali menjabat, sebuah langkah nyata untuk memperkuat identitas bangsa di Pulau Dewata.

5 Maret 2025, 05:55 WIB

Denpasar – Suasana pagi di Bali kini akan berbeda. Mulai 4 Maret 2025, setiap pukul 10.00 WITA, Lagu Indonesia Raya dan teks Pancasila akan menggema di seluruh ruang publik, sebuah kebijakan baru dari Gubernur Bali untuk menggelorakan rasa nasionalisme.

Di Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Koster menyampaikan harapannya, “Semangat persatuan dan nasionalisme ini adalah warisan para pendiri bangsa, yang terus kita jaga hingga kini.”

Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2025 ini menjadi penanda awal kepemimpinan Gubernur Koster setelah kembali menjabat, sebuah langkah nyata untuk memperkuat identitas bangsa di Pulau Dewata.

Setiap pukul 10.00 WITA, ruang publik di Bali akan diisi dengan lantunan Indonesia Raya satu stanza, diikuti pembacaan teks Pancasila.

Dalam acara resmi di gedung, Indonesia Raya tiga stanza akan berkumandang. Ini adalah bagian dari Surat Edaran terbaru Gubernur.

“Ini bukan sekadar aturan, tetapi upaya nyata untuk menanamkan semangat kebangsaan di Bali,” ujar Koster. “Nasionalisme harus diwujudkan dalam tindakan.”

Saat lagu kebangsaan berkumandang, diharapkan semua orang menghormatinya dengan berdiri tegak, kecuali mereka yang sedang dalam aktivitas berisiko.

Agar kebijakan ini benar-benar terwujud, Koster menyerukan para pemimpin daerah di Bali untuk turun tangan mengawasi pelaksanaannya, dengan dukungan penuh dari Kesbangpol Provinsi Bali.

Surat Edaran ini ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat Bali, dari pemerintahan hingga sektor swasta, memastikan tidak ada celah dalam penerapannya.

“Ini adalah langkah konkret untuk menunjukkan rasa cinta kita pada bangsa, bukan sekadar simbol,” kata Koster.

Dengan kebijakan ini, Bali menunjukkan bahwa nasionalisme dan kearifan lokal dapat berjalan beriringan, memperkuat identitas Pulau Dewata. ***

Berita Lainnya

Terkini