Puluhan Pemuda di Bali Siap Jadi Pejuang Iklim

17 November 2015, 15:46 WIB

Kabarnusa.com
Puluhan pemuda menjadi peserta untuk dilatih menjadi pejuang
iklim yang nantinya turut menyebarkan informasi perubahan iklim di
lingkungan pergaulannya baik di kampus maupun di masyarakat.

Untuk
itu, mereka dibekali pengetahuan dan ketrampilan dalam
pengelolaan isu-isu lingkungan serta bagaimana merancang proyek, dalam
menyelamatkan lingkungan dari ancaman pemanasan global.

Nantinya, mereka
lewat jurnalisme dan kampanye, baik lewar sosial media maupun seminar
edukasi. Mereka tergabung dalam kegiatan Youth for Climate Camp (YFCC)
2015. Kegiatan melibatkan ratusan mahasiswa/i dan siswa/i dari institusi
pendidikan di Indonesia.

Diketahui, YFCC 2015 diselenggarakan
The Climate Reality Project Indonesia bekerjasama dengan Kantor Utusan
Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim merupakan acara
tahunan sejak tahun 2011.

Wulan salah satu alumnu YFCC tahun
2013 menyatakan, setelah mengikuti kegiatan itu merasa terpanggil untuk
lebih peduli terhadap lingkungan terutama dalam mencegah pemanasan
global.

Untuk itu, dia berusaha melakukan mitigasi dan antisipasi
terhadap bahaya pemanasan global lewat aksi-aksi nyata mulai dari
lingkungan terkecil.

“Saya bergabung dengan komunitas-komunitas
yang ada, untuk bersama-sama mengkampanyekan peduli lingkungan,” katanya
di Kuta Selasa (17/11/2015).

Lewat proyek-proyek yang dijalankan
bersama komunitasnya, alumnus Universitas Undiksa Singaraja itu, terus
menjadi pejuang iklim seperti terlibat dalam aksi penanaman mangrove dan
penyelamatan terumbu karang.

Amanda Katili Niode selaku Manager
the Climate Reality Project Indonesia mengungkapkam, ancaman perubahan
iklim sekarang semakin nyata.

“Ini membutuhkan aksi skala
global. Penduduk dunia, khususnya generasi muda, harus aktif mencari tau
informasi mengenai perubahan iklim, kemudian juga menyebarkannya pada
yang lain, serta melakukan aksi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,”
paparnya didampingi Deputy to Assistant UKP-PPI Lia Zakiyyah.

Karenanya,
lewat Youth for Climate Camp 2015 di Bali ini, pemuda Indonesia,
khususnya di Bali, dapat menjadi garda depan gerakan tersebut. Mereka
harus mencari dan menyebarkan informasi, serta melakukan aksi”

Di
pihak lain, menjelang perundingan perubahan iklim internasional yang
lebih dikenal dengan Conference of Parties (COP) yang ke-21 pada bulan
Desember 2015 di Paris, Rachmat Witoelar sebagai Utusan Khusus Presiden
untuk Pengendalian Perubahan Iklim (UKP-PPI) mengajak para pemuda untuk
lebih aktif dalam menyikapi perubahan iklim.

Hal ini dilakukan
melalui penyelenggaraan Youth for Climate Camp (YFCC) 2015 yang
melibatkan ratusan mahasiswa/i dan siswa/i dari institusi pendidikan di
Indonesia.

Selain di Bali, kegiatan YFCC 2015 telah digelar Jawa Barat, Jawa Timur dan rencana di Makassar Rabu 17 November 2015 besok.

Tujuan
dari kegiatan ini adalah agar generasi muda Indonesia dari berbagai
latar belakang agama dapat menjadi agent of change sebagai penggerak
aksi perubahan iklim di lingkungannya. Kegiatan YFCC di Bali ini
bertemakan Local Food, Tourism, and Climate Change.

Peserta juga
dilatih menjadi “pejuang iklim”, yang menyebarkan informasi perubahan
iklim kepada teman-temannya mahasiswa di kampus serta masyarakat umum
melalui jurnalisme dan kampanye.

Baik melalui sosial media maupun seminar edukasi. Para alumni YFCC memiliki tagar di sosial media yaitu #pejuangiklim. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini