Puluhan Tahun Lumpuh dan Menderita, Kakek Ini Perlu Uluran Tangan

11 Februari 2016, 16:07 WIB
Nyoman Pasek (65) penderita penyakit kusta yang sudah puluhan tahun lumpuh 

Kabarnusa.com – Ketika tetangga di sekitarnya bergembira merayakan Hari Raya Galungan, Nyoman Pasek (65) seorang kakek yang tinggal di Dusun Warnasari Kaja, Desa Warnasari, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana, Bali, hanya bisa duduk termangu duduk di rumahnya yang bocor dan becek.

Ketika berpindah duduk Kakek Pasek hanya bisa mengesot, meski lantai rumahnya becek akibat akibat atap rumahnya yang bocor. Kakek Pasek terpaksa ngsot karena tak mampu lagi berdiri akibat sakit lumpuh yang sudah dideritanya sejak 25 tahun lalu.

Selain sudah puluhan tahun lumpuh, Kakek Pasek juga menderita penyakit kusta yang membuat jari-jari tangannya menghitam dan membusuk. Beberapa di antaranya bahkan sudah putus. Melihat kondisinya tersebut, istrinya Ni Made Taman akhirnya yang menjadi tulang punggung keluarga bekerja serabutan mengais rejeki.

Ironisnya lagi, kondisi Ni Made Taman yang sudah tua juga mulai sakit-sakitan juga sudah tak mampu lagi bekerja secara maksimal sehingga untuk makan sehari-hari pasangan suami istri tersebut mengandalkan bantuan anaknya Luh Suci yang bekerja serabutan.  

“Kami makan seadanya saja yang penting bisa beli beras. Masalah lauk ya kadang ada kadang tidak.

Bahkan cukup hanya garam dan cabai atau sambel. Yang penting kami bisa makan,” ungkap Luh Suci sambil menambahkan selama ini ayahnya belum pernah diobati karena tidak ada biaya.

Meski tergolong sebagai warga miskin, namun keluarga Kakek Pasek ini ternyata tidak masuk ke dalam program KK miskin dari pemerintah sehingga setiap bulannya tidak mendapat bantuan beras miskin (raskin) dari pemerintah. “Kami belum pernah mendapat bantuan apa pun dari pemerintah,” keluh Luh Suci.

Terkait kondisi tersebut, Kelian Dusun setempat Nengah Sudarta mengaku sudah mengusulkan agar keluarga Nyoman Pasek masuk ke dalam program KK miskin.”Sudah kami usulkan agar masuk dalam cheklist namun ternyata tidak masuk. Sehingga tidak masuk dalam daftar KK miskin,” katanya saat ditemui, Kamis (11/2/2016).

Sudiarta mengakui, jika melihat kondisi dan kehidupan keluarga Nyoman Pasek memang memprihatinkan dan memerlukan uluran tangan. Baik itu untuk pengobatan Nyoman Pasek, bantuan sembako, bedah rumah atau bentuk bantuan lainnya. “Mudah-mudahan ada pihak-pihak yang peduli terhadap penderitaan warga kami ini,” katanya berharap. (gus)

Berita Lainnya

Terkini