Kabarnusa.com – Kepolisian mengimbau truk-truk besar dan kendaraan barang lainnya (box) tidak melintas di jalur utama jalan Jawa-Bali guna mencegah kemacetan parah akibat arus kendaraan yang cukup besar saat malam pergantian tahun baru di Bali.
Guna mengantisipasi adanya antrean panjang di Gilimanuk pasca liburan dan perayaan Natal, Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo, menggelar rapat koordinasi, Senin (28/12/2015).
Rapat koordinasi (Rakor) dihadiri para Kapolsek se-Jembrana, Kepala Syahbandar Gilimanuk Nyoman Daelon, Manager Usaha PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, T.bk, unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Sugeng Purwono, Perwakilan Kadis Hubkominfo dan Perwakilan SAR Jembrana dan instansi terkait lainnya.
Rakor ini digelar mengantisipasi antrean dan penumpukan kendaraan di Gilimanuk pasca liburan dan tahun baru.
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo berharap tidak terjadi antrean lagi dan pengamanan di Gilimanuk tidak hanya menjadi tugas kepolisian namun juga semua pihak berperan sesuai tugasnya masing-masing.
“Kami juga harapkan pihak ASDP juga sosialisasi agar para pemakai jasa pelabuhan mengalihkan keberangkatan. Jika biasanya malam hari agar pagi siang atau sore hari,” harapnya.
Menurut Kapolres, ada himbauan menjelang dan pasca libur tahun baru, truk dan kendaraan barang dilarang melintas di jalur utama Jawa-Bali.
Himbauan ini untuk mengurai kemacetan yang diprediksi terjadi terutama di Pelabuhan.
Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan nomor 48 tahun 2015 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Pelarangan Pengoperasian Kendaraan Barang saat masa AngkutanTahun Baru. Kendaraan barang itu meliputi, truk hingga kontainer.
Menurutnya untuk kendaraan barang pengangkut sembako, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG) tetap diberikan.
SE itu menyebutkan bahwa kendaraan barang itu dilarang beroperasi berlaku tiga hari sejak Rabu (30/12) hingga Minggu (3/1) mendatang.
Untuk keamanan di Gilimanuk katanya pihaknya juga akan tingkatkan. Pemeriksaan kendaraan baik barang dan kelengkapan kendaraan tiap pos ditambah 20 personil.
“Untuk sementara kita di back up Polda Bali,” jelasnya.
Manager Usaha PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, T.bk unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Sugeng Purwono mengatakan terkait SE Menteri Perhubungan pihaknya akan koordinasi dengan Ketapang.
“Kami juga menghimbau pengguna jasa agar pengalihkan waktu untuk menyeberang. Sehingga tidak terjadi antrean,” jelasnya.
Untuk melayani penumpang katanya pihaknya juga mengoperasikan 37 unit kapal. Pihaknya sudah mengantisipasi akan adanya peningkatan arus balik wisatawan ini dengan memaksimalkan pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
Tak hanya pengoperasian lima dermaga yakni Mobile Bridge (MB) I, MB II, MB III, dermaga Ponton dan dermaga Landing Craft Machine (LCM) saja yang dimaksimalkan pihaknya, armada penyeberangan juga telah dikerahkan semua.(dar)