Pura Puseh Terbakar Disambar Petir Kerugian Rp 500 juta

Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Gusti Made Berata menyatakan berdasarkan informasi diterimanya dan oleh TKP kebakaran Pura Puseh terjadi saat hujan deras diduga akibat sambaran petir.

12 November 2024, 19:14 WIB

Tabanan – Bagian Pelinggih Meru Pura Puseh di Banjar Utu, Desa Babahan Kecamatan Penebel, Kebupaten Tabanan – Bali disambar petir dan terbakar, Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 14.00 Wita. Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp 500 juta.

Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kebakaran tersebut. Kasi Humas seizin Kapolres Tabanan mengemukakan, berdasarkan informasi yang diterimanya dan berdasarkan oleh TKP yang dilakukan pihak kepolisian, kebakaran yang terjadi saat hujan deras tersebut diduga akibat sambaran petir.

Baca juga : Pemerintah Kabupaten Tabanan Laksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024

Dijelaskan, berdasarkan laporan dari Kapolsek Penebel, mengutip keterangan dari saksi I Wayan Sukanata (70), seorang Jero Mangku Pura Puseh Banjar Dinas Utu, Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, pada saat itu saksi berada di rumahnya yang berjarak sekitar 50 m dari Pura Puseh.

Saat itu saksi mendengar suara petir mengglegar dan saksi melihat bagunan pelinggih meru Pura Puseh pada tumpang ke enam mengalami kebakaran. Karena panik, saksi lantas menghubungi Bendesa Adat setempat. Bendesa adat kemudian mengumpulkan warga dengan membunyikan kentongan selanjutnya menghubungi petugas dari Pemadam Kebakaran Tabanan dan Polsek Penebel.

“Petugas Pemdam kebakaran yang datang ke lokasi mengerahkan dua unit kendaraan damkar nbersama masyarakat akhirnya bisa memadamkan api sekitar pukul 15.00 ,” jelasnya.

KPU Bali Gelar Coffee Morning di Tabanan

Menurut Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian, bangunan Pura Puseh yang terbakar adalah sebuah pelinggih yang berisi meru tumpang tujuh yang beratapkan ijuk sehingga mudah terbakar. Demikian juga gedong pelinggih terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar.

“Dari keterangan saksi Wayan Sukanata saat itu hujan lebat di sertai petir mengglegar dan saksi melihat percikan api di bagunan pelinggih meru pada tumpang ke enam yang atap nya terbuat dari ijuk dan langsung terbakar,” paparnya.

Ditambahkan, kebakaran yang diakibatkan sambaran petir tersebut mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp 500 juta.

Pasar Sri Bantas Tabanan Terbakar, Kerugian Rp 8 Miliar

“Warga Adat Desa Utu tidak mempermasalahkan kejadian kebakaran tersebut dan menganggapnya sebagai musibah,” pungkasnya. ***

Artikel Lainnya

Terkini