KabarNusa.com – Pusat Layanan Autis (PLA) di Kota Denpasar menjadi percontohan dan model Pusat Layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus tingkat Nasional, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Lembaga yang dicetuskan Istri Walikota Denpasar I.A Selly Dharmawijaya Mantra 4 tahun lalu. tepatnya Tahun 2010. kini berkembang pesat.
Selain dukungan Pemerintah Kota Denpasar juga Lembaga Sosial Fajar Pagi, yang begitu getol memberikan bantuan dan pendampingan bagi PLA Kota Denpasar.
Dengan kemajuan ini akhirnya PLA Kota Denpasar dijadikan percontohan dan model Pusat Layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus tingkat Nasional, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Koordinator PLA Denpasar Nyoman Handika usai melakukan pertemuan tingkat Nasional beberapa waktu lalu di Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (22/10/2014).
Ditunjuknya Denpasar sebagai percontohan PLA tingkat Nasional menurut Handika, karena PLA Denpasar telah menerapkan pola pembelajaran dan assesment yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan Pusat Layanan Autis.
PLA Denpasar, akan menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang akan dijadikan acuan dalam pengelolaan PLA.
“Hal ini juga sebagai bukti komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang sangat konsisten dalam memberikan perhatian kepada anak berkebutuhan khusus di Kota Denpasar,โ ujar Handika.
Dari awal pembentukan PLA Denpasar hanya berbentuk lembaga Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus.
Pada tahun 2010 PLA Kota Denpasar melayani 30 anak, Tahun 2011, 42 anak, Tahun 2012, 65 anak, Tahun 2013 melayani 80 orang anak, serta pada Tahun 2014 melayani 89 orang anak.
โKarena keterbatasan ruang belajar dan tenaga terapi saat ini masih ada ada ratusan anak yang masuk daftar tunggu,โ katanya.
Ditambahkan anak-anak yang bersekolah di PLA ini sifatnya transisi.
“Kami berharap anak-anak ini nantinya bisa bersekolah di Sekolah Umum atau SLB yang sesuai dengan kebutuhan anak yang bersangkutan,” harap dia. (gek)
