Putih Abu Festival Semarakkan Launching Skutik Honda Genio di Bali

1 September 2019, 22:19 WIB
genio
Peluncuran skutik Honda Genio di areal parkir GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali

Denpasar – Peluncuran perdana skutik Honda Genio di Bali disemarkkan dengan berbagai kegiatan yang bertajuk Putih Abu Festival. Putih Abu Festival digelar mendapat dukungan Honda dan Yayasan Duta Pendidikan serta Disdikpora Bali.

Putih Abu Festival mengadakan kompetisi se-Bali untuk anak SMA/SMK, diselingi dengan festival meriah di akhir rangkaian acara.

“Tujuan acara ini untuk mengingatkan seluruh lapisan generasi agar dapat kembali mengenang masa-masa ‘Putih Abu’,” tutur Putra Suardana selaku, Project Manager Putih Abu Festival dalam keterangannya kepada media, Minggu 1 September 2019.

Kegiatan ini, mengangkat tema “Jangan Lupakan Sejarah”. Sejarah akan selalu menjadi sebuah kenangan dan ingatan dari mana semua cerita dimulai.

“Sehingga anak muda SMA/SMK dapat memaksimalkan energi positifnya yang dituangkan melalui minat dan bakat, hal ini diharapkan agar menjadi bekal semakin siap memasuki dunia karir,” jelasnya.

Tak sekedar kompetisi semata, keuntungan juara yang didapat akan diberikan berupa pelatihan sesuai bidang pada beberapa cabang lomba yang berguna untuk persiapan dunia karir yang semakin matang.

Bila dilihat dari golongan umur, maka pengangguran tertinggi di Provinsi Bali terdapat pada golongan umur 15 – 29 tahun yaitu berkisar 60%(2008-2011).

Pada rentang usia ini, sudah mencakup usia anak SMA/SMK. Berdasarkan wilayah Indonesia, pengangguran terendah pada 2018 adalah Provinsi Bali (1,37 persen). Jika dijabarkan,

IMG 20190901 WA0154
Skutik Honda Genio berdisain compact dan tampil modern

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 2018 di Bali adalah sebagai berikut; Jembrana (77,45%), Buleleng (76,87%), Tabanan (77,46%), Denpasar (73,75%), Badung (71,44%), Karangasem (82,5%), Klungkung (78,11%),Gianyar (79,1%), Bangli (85,85%). (Bappenas)

Problem dilihat dari data diatas, meski Bali menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terendah, namun Putih Abu Festival tetap ingin berkomitmen untuk membantu mengembangkan jiwa kompetisi anak muda SMA/SMK se-Bali di bidang passion sebagai bekal masa depan.

Suardana menambahkan, target SMA-SMK dipilih karena pada tahun 2019 minim adanya wadah pengembangan minat bakat yang dikhususkan untuk anak SMA/SMK secara konsisten.

Serangkaian acara Putih Abu Festival, terdapat 7 cabang lomba, yakni City Innovation, Entrepreneur, Dance, Band, Theatrical, Shortmovie, serta Pers and Journalism Competition.

Sebelum perlombaan dimulai, diadakan roadshow ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan event Putih Abu Festival, pendaftaran dilakukan melalui website putihabufestival.com.

Kompetisi dimulai, sistem perlombaan dilakukan dengan sistem klasemen, juara umum akan mendapatkan hadiah senilai Rp50 juta rupiah guna bantuan sekolah.

“Peserta berkompetisi dengan dibantu hasil voting secara langsung dan melalui media Instagram serta youtube yang membantu mereka memperoleh poin klasemen,” sambungnya.

Setelah 7 kompetisi berakhir, ditutup dengan closing ceremony berupa festival 1 hari mulai pukul 10.00 WITA hingga 22.00 WITA, konser musik dengan guest star lokal hingga nasional, mural exhibition, OOTD competition, cloth fest, food bazzar, PUBG competition, launching Honda Genio, serta pengumuman juara umum. Malam puncak dibuka untuk umum dan gratis akses masuk.

Rangkaian perlombaan dilaksanakan selama bulan Juli-Agustus 2019 di Puspem Badung, Mal Bali Galeria, Kampus ISI Denpasar, dan Closing Ceremony diadakan di Gor Ngurah Rai Denpasar, 1 September 2019. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini