Gianyar – Karya seniman Bali harus bisa dinikmati banyak mata atau
sehingga mampu menarik orang lain untuk menyunting karya lukis dan karya
tulis, bahkan menciptakan kolaborasi seni tarian bentuk modern.
Seniman multitalenta Putri Suastini Koster menyampaikan itu saat menghadiri
peluncuran Antologi Puisi Gajah Mina dan membuka Pameran Lukisan dan Sketsa
karya Made Gunawan yang berlangsung sejak 23 Februari hingga 16 Maret
mendatang, di Galerry Komaneka Keramas Beach Gianyar, Selasa (23/2/2022).
Seniman Bali jangan sampai bunuh diri di tanah pertiwinya, karena semua
memiliki hal istimewa yang mampu ditunjukkan ke mata dunia.
Kolaborasi lukisan dan antalogi puisi Dewa Putu Sudewa dan Made Gunawan itu,
sebagai pertanda bahwa mereka terus berkarya, meski kini masih dalam suasana
pandemi Covid-19.
Ketika melihat lukisan yang dipajang di ruang pameran, Putri mengingatkan,
seniman Bali juga sebenarnya mampu bersaing dan berpameran di luar negeri.
Namun demikian, alangkah baiknya jika seniman Bali memanfaatkan wadah yang ada
untuk menjadikan tempat berkarya dalam menuangkan apresiasi seninya.
“Teman-teman sastra menitipkan pesan agar Pesta Kesenian Bali mampu memberikan
wadah untuk seniman modern,” Putri menegaskan.
Pada masa pandemi seperti saat ini sudah menyiapkan wadah Seni Bali Jani,
wadah Seni Lukisan Megarupa yang diharapkan mampu memberi kesempatan bagi
seniman dan perajin Bali untuk menjadi tuan rumah dan mampu menunjukkan kreasi
kemampuannya di tanah pertiwinya sendiri.
Pihaknya mengajak untuk mendukung dan jangan sampai kita terpecah belah dalam
kondisi apapun antara masyarakat dengan pemerintah. Pemerintah akan mendukung
warganya apapun keadaannya.
“Kedepannya yang harus kita lakukan adalah menjaga Pesta Kesenian Bali, karena
itu merupakan warisan dari Prof Mantra, sedangkan Festival Seni Bali Jani
merupakan wadah wahana untuk seni modern,” ucapnya.
Semakin meningkat anggarannya, maka semakin berkualitas karya seniman.
“Jangan sampai kita melakukan gerakan bunuh diri di tanah kita sendiri karena
terpesona dengan hal-hal baru dari luar, sehingga generasi muda dengan mudah
meninggalkan budaya dan warisan leluhurnya,” ujarnya.
Masyarakat diminta mendukung produksi lokal di Bali. Karena ketika kain endek
kita diproduksi di luar Bali, maka tenaga kerja kita sudah kehilangan mata
pencaharian.
Dan ketika kain endek yang diproduksi di luar Bali namun dijual di Bali, maka
kita sudah kehilangan konsumen. Oleh sebab itu, kita sudah kehilangan dua
komponen,” ungkap Ny Putri Koster.
Dengan diluncurkannya buku puisi Gajah Mina karya Dewa Putu Sahadewa yang
dikolaborasikan dengan dilangsungkannya pameran lukisan dan sketsa karya Made
Gunawan ini, diharapkan seniman Bali bertumbuh terus menjadi sumber daya
manusia yang kental kekuatan seni. (rhm)