Putri Koster: Kurangi Ketergantungan Beras dan Terigu dengan Sumber Pangan Lain

27 Maret 2021, 10:48 WIB

Putri menyampaikan itu saat menghadiri Gerakan Diversifikasi Pangan
Lokal dan Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada
Kelompok Wanita Tani se-Bali, yang bertempat di Kantor Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali-Denpasar pada Jumat (26/3/2021)/ist.

Denpasar – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster mengharapkan
konsumsi pangan dari ketergantungan kepada beras dan terigu, menjadi
mengkonsumsi beranekaragam sumber pangan sesuai potensi wilayah dengan tetap
memperhatikan prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

Putri menyampaikan itu saat menghadiri Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan
Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada Kelompok Wanita Tani
se-Bali, yang bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Bali-Denpasar pada Jumat (26/3/2021).

Dinas Pertanian memiliki program P2L yang digerakkan oleh Kelompok Wanita
Tani, sedangkan dalam PKK terdapat program Halaman Asri, Teratur, Indah dan
Nyaman (HatiNya) PKK yang bertujuan untuk gerakan masyarakat dalam
memanfaatkan halaman di sekitarnya.

“Agar kedua program tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan, maka Ny
Putri Koster minta agar kedua program tersebut disinergikan,” katanya.

Tujuannya, searah, P2L untuk pangan dan Hatinya PKK untuk pemanfaatan
pekarangan rumah. Jadi supaya program tidak berjalan sendiri-sendiri, maka
menurut hemat dia, anggota P2L diambil dari Dasa Wisma PKK dan dalam
menjalankan program Hatinya PKK.

P2L dapat berkoordinasi dengan Ketua PKK yang ada di desa-desa. Jadi semua
program dapat tersinergi dengan baik dan berkesinambungan.

Dia mengapresiasi acara Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Penyerahan
Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) tahun 2021 ini, oleh karena
dimaksudkan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
diversifikasi pangan dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Pada saatnya masyarakat akan dapat menurunkan ketergantungan konsumsi beras
dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya. Sasaran
lain dari gerakan ini juga diharapkan meningkatkan pelaku UMKM pangan lokal.

Adanya perubahan gaya hidup, perubahan sosial budaya, perkembangan ekonomi
dalam kehidupan masyarakat, antara lain menyebabkan semakin digemarinya
makanan-makanan asing dari luar negeri dan makanan siap saji sehingga
kegemaran terhadap makanan tradisional semakin luntur.

Oleh sebab itu, tugas bersama terus mengkampanyekan agar kecintaan terhadap
makanan tradisional dari bahan pangan lokal yang ketersediaannya cukup
berlimpah dapat terus ditumbuhkan.

Pihaknya mendukung setiap usaha seluruh stakeholder, khususnya perangkat
daerah yang terkait dan Kelompok Wanita Tani dengan Tim Penggerak PKK
Kabupaten/Kota, yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar, melalui
program-program nyata dalam upaya mengajak masyarakat, untuk mengatasi
permasalahan pangan.

Selain itu, meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui diversifikasi pangan
dan pemanfaatan pekarangan dengan menanam tananaman yang diperlukan untuk
kebutuhan sehari-hari.

Ia mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi pangan dari ketergantungan
kepada beras dan terigu, menjadi mengkonsumsi beranekaragam sumber pangan
sesuai potensi wilayah dengan tetap memperhatikan prinsip Beragam, Bergizi,
Seimbang, dan Aman (B2SA).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus
Wisnuardhana dalam laporannya menyampaikan bahwa tema penyelenggaraan kegiatan
Tahun 2021 yakni ‘Sehat dengan Pangan Lokal’.

Kegiatan bertujuan menurunkan ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan
konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya; serta menumbuhkan minat
Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai penyedia kebutuhan sehari- hari dengan
mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan masing-masing. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini