DENPASAR – Usai tak lagi menjadi wakil rakyat Tutik Kusuma Wardhani kembali pada habitatnya, aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan khususnya melayani kesehatan masyarakat kurang mampu. Srikandi Partai Demokrat Bali ini sudah bertekat, di sisa hidupnya ingin mengabdikan diri di masyarakat menolong sesama.
Perempuan yang disapa Bunda Tutik ini, sudah tidak asing lagi di jagad politik Bali lantaran pernah lima tahun menjabat di DPRD Bali 2009-2014 dan pengurus di DPD Partai Demokrat Bali. Dia menjadi satu di antara sedikit perempuan di Bali yang berhasil menembus dominasi politik pria di bidang politik.
Jika tak ada aral melintang politisi asal Singaraja itu, akan melenggang ke senayan sebagai calon anggota pengganti antar waktu (PAW). Tak hanya piawai berpolitik, BUnda Tutik juga aktif dalam pelbagai kegiatan sosial terlebih bidang kesehatan yang sejak lama digelutinya.
Meski sudah memimpin sebuah rumah sakit dan yayasan yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan itu, dia ingin terus mengabdikan diri kepada masyarakat dalam berbagai bidang.
“Saya ingin di sisa hidup saya nanti bermanaat, bisa tetap mengabdikan diri untuk kepentingan sesama,” ujar Bunda Tutik usai menerima penghargaan dari Media Prestasi Rekor Indonesia (MPRI) di Denpasar Senin 11 November 2014.
Menurutnya, kaum perempuan belum bisa mendapatkan hak-haknya secara secara penuh dalam pelbagai bidang. Untuk itu, tidak ada jalain lain, mereka harus membekali diri dengan penyiapan sumber daya manusia yang matang.
Hanya dengan SDM unggul dan berkualitas bisa bersaing dengan kaum laki-laki. Untuk itu, peran mereka sejak di lingkungan keluarga sangatlah penting dalam menyiapkan dan pembentukan anak-anak dan generasi penerus bangsa.
“Kaum perempuan harus bangkit tidak boleh menyerah, sebab kita memiliki tugas yang sangat berat dalam menyiapkan generasi muda mendatang,” tandas wanita ramah itu. Tugas sebagai ibu demikian kompleks dan berat sejak bangun pagi sampai malam hari baik mengurus anak dan suami. Bahkan, banyak juga utamanya di pedesaan mereka juga harus banting tulang mencari nafkah untuk keluarga.
“Maka saya selalu mengajak kaum perempuan agar kuat, bangkit dan tetap semangat jangan hanya berhenti pada tugas sebagai ibu, tetapi tunjukkan bahwa kita bisa berbuat lebih banyak lagin untuk kepentingan masyarakat,” tandas pengurus Rotary Club itu.
Di pihak lain, Bunda Tutik juga melihat masih banyak masyarakat kurang mampu yang tidak dapat memperoleh akses kesehatan yang baik. Untuk itu, ke depan, dia akan berjuang sekuat tenaga, agar mereka bisa lebih meningkat derajat kesehatannya.
Berkat dedikasi dan pengabdiannya kepada sesama yang besar itu membuat MPRI lembaga yang dipimpin Casko wibowo menanugerahinya sebagai tokoh wanita Indonesia yang peduli terhadap kesehatan masyarakat di Bali.
Penganugerahan piagam prestasi diserahkan oleh Hemalia Putri artis Cantik yang punya kepedulian terhadap kesehatan dan wanita disaksikan Dewan Penesahat yayasan MPRI Erry Wibowo. (rma)