Denpasar – Siji mengusung konsep fesyen yang memproduksi pakayan
gender-fluid, yang berarti tidak ada perbedaan antara pakayan pria dan wanita.
Siji juga memiliki konsen dengan lingkungan, jadi Siji berusaha untuk tidak
menambakan sampah sehingga tidak merusak lingkungan.
Terasmitra mengadakan obrolan melalui IG Live Terasmitra dengan tema
“Idealisme Sang Perancang Busana”. Obrolan singkat yang berlangsung selama
sejam ini, dari pukul 16.00-17.00 WIB menghadirkan Elizabeth Myra Juliatri
(Owner & Founder Siji).
Obrolan inspiratif dipandu oleh Rifqi Afdillah (Terasmitra). Obrolan ini
adalah bagian dari program Terasmitra Sharing (TM Share) yang diselenggarakan
secara rutin, 2 kali dalam seminggu. Saat ini TM Share memasuki volume ke-83.
Siji berasal dari bahasa Jawa yang artinya satu. Kisaran harga produk Siji
dari 500 ribu sampai 650 ribu. Konsumen terbanyak Siji di Jakarta.
Melalui fesyen bermerk Siji yang dibangunnya, Myra menyatakan keberpihakan
pada kesetaraan gender. Siji dikenal sebagai fesyen yang memproduksi
pakayan gender-fluid, yang berarti tidak ada perbedaan antara pakayan pria dan
wanita.
Butuh waktu agar konsep ini dapat diterima secara sosial budaya di Indonesia,
namun sang perancang busana asal Bali tersebut tetap percaya pada Siji,
sejalan dengan kepercayaannya pada kebebasan berekspresi semua jenis kelamin.
Ketertarikan Myra dengan isu kebebasan berekspresi muncul sejak tahun 2014.
Myra kerap mengkampanyekan larangan untuk meletakan stereotip pada orang.
Menurutnya banyak orang suka memberikan stereotip pada yang lain. Padahal
tidak semua individu itu sama.
“Aku tertarik pada isu gender sejak tahun 2014. Pada awalnya aku suka
mengkampanyekan jangan suka stereotiping. Stereotiping itu tidak bisa
diterapkan kok karena tidak semua sama secara individu.”, tutur Myra dalam
keterangan tertulisnya, Kamis 5 April 2021.
Tentang tren fasyen di tahun 2021 ini, Myra menyampaikan bahwa ia adalah salah
satu desainer yang jarang mengikuti perkembangan atau tren fesyen.
Dirinya tidak pernah mengikuti tren, jadi jarang melihat tren fashion show.
Dia lebih fokus ke yang berhubungan dengan sustainability, lebih ke sosial.
“Soal tren baju, aku berharap itu bukan hanya tren, itu memang pada dasarnya
yang harus dilakukan dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik,” ungkap
pemilik nama lengkap Elizabeth Myra Juliatri ini.
Pada akhir obrolan Myra menyampaikan kedepan Siji berharap bisa banyak
mengajak teman-teman produsen dan konsumen untuk lebih bertanggungjawab dengan
apa yang dilakukan dibidang fesyen itu.
Untuk produsen mereka lebih bertanggungjawab dengan apa yang mereka produksi,
kalau untuk konsumen mereka bisa lebih bertanggungjawab dengan apa yang
dibeli.
TM Share adalah program yang dibuat Terasmitra sebagai ruang berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan kekayaan alam di Indonesia.
Diselenggarakan secara reguler dua kali seminggu melalui platform instagram
live dan zoom meeting. Program ini dimulai sejak April 2020, sesaat setelah
Covid-19 mewabah di Indonesia.
Terasmitra adalah perkumpulan lembaga dan komunitas wirausaha mandiri pasca
program hibah Global Environmental Facilities Small Grant Programme (GEF SGP).
Terasmitra berdiri pada 11 Januari 2011. Anggota Terasmitra tersebar di 12
provinsi, terdiri dari 66 mitra dan 73 komunitas dampingan.
Visi Terasmitra yakni menjadi platform layanan yang memberikan dukungan
efektif untuk menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan sosial komunitas
demi kesejahteraan warga dan keselamatan lingkungan yang berkelanjutan.
(rhm)