Rapat TPID Klungkung, Tiga Bulan Harga Sejumlah Komoditas Terpantau Stabil

25 Maret 2021, 08:30 WIB

High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Klungkung/ist

Semarapura – Harga sejumlah komoditas pokok selama tiga bulan terakhir
terpantau stabil menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan di Kabupaten
Klungkung Bali.

Hal itu sebagaimana terungkap saat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) Klungkung Selasa 23 Maret 2021. Rapat dipimpin langsung
oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, serta diikuti seluruh anggota TPID
Kab. Klungkung.

Sekretaris Daerah Klungkung selaku Ketua Harian TPID Kab. Klungkung, I Gede
Putu Winastra, terkait perkembangan harga bahan pangan pada Maret 2021 di
Kabupaten Klungkung.

“Sejumlah harga komoditas terpantau stabil dalam 3 (tiga) bulan terakhir
diantaranya beras, minyak goreng curah, gula pasir, dan daging sapi,” ucapnya.

Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi harga diantaranya
bawang putih, bawang merah, cabai rawit, daging ayam dan harga telur ayam ras.
Pemasalahan tersebut terutama disebabkan oleh anomali cuaca yang berpengaruh
terhadap pola tanam dan penurunan hasil panen.

Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H.
Heatubun mengapresiasi kehadiran Bupati Klungkung selaku pemimpin rapat HLM.

Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua
Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di mana kehadiran Bupati/Wakil Bupati
dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program
pengendalian inflasi di daerah serta akan mendapat penilaian yang tinggi pada
aspek proses dalam penilaian TPID Award.

Dalam rangka mengantisipasi Hari Raya Galungan dan Kuningan pada bulan April
mendatang, Bank Indonesia menekankan 3 (tiga) komoditas yang perlu
diperhatikan yaitu cabai merah, cabai rawit dan canang sari.

Secara historis, ketiga komoditas tersebut sering mengalami kenaikan harga
pada hari raya Galungan dan Kuningan selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Komoditas cabai rawit yang masih belum menunjukkan penurunan harga hingga saat
ini perlu diwaspadai dimana pasokan masih belum optimal akibat curah hujan
yang tinggi, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya.

Dari sisi pemantauan harga di Sistem Informasi Harga Komoditas Pangan
Strategis (SIGAPURA), sejumlah komoditas yang mengalami lonjakan harga
signifikan diantaranya cabai rawit, cabai merah, dan daging babi.

Turut hadir narasumber lain pada kegiatan ini, Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Klungkung, Ir. A. A. A. Raka Suarningsih. BPS mencatat Kabupaten
Klungkung mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar -6,35%.

Lapangan usaha yang mengalami penurunan paling tajam ialah sektor Transportasi
dan Pergudangan (-34,70%), serta sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
(-31,94%). Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi positif tertinggi dialami oleh
sektor Informasi dan Komunikasi (9,53%).

Terkait pengendalian inflasi, BPS Klungkung memaparkan deflasi Kota Denpasar
pada Februari 2021 tercatat sebesar -0,20% (mtm), dengan kontributor utama
yakni komoditas daging ayam ras, angkutan udara, jeruk dan tomat.

Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm). Adapun komoditas
penyumbang inflasi terbesar di Kota Singaraja ialah cabai rawit, cabai merah,
tongkol diawetkan dan rokok kretek filter.

Bupati Klungkung memberikan arahan agar program pengendalian inflasi
terintegrasi dari hulu ke hilir. Program di sisi hilir dilakukan dengan
memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Unit Desa (KUD).

Pada sisi hulu, Kabupaten Klungkung telah melakukan penanaman demplot kedelai
seluas 60 hektar dengan memanfaatkan pupuk kompos. Ke depan, pemanfaatan pupuk
kompos di Kabupaten Klungkung akan diperluas untuk menjadi kawasan pertanian
organik. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini