Ratusan Bibit untuk Rehabilitasi Hutan Mati

8 Mei 2015, 23:17 WIB

Kabarnusa.com – Ratusan bibit tanaman keras untuk kegiatan rehabilitasi hutan di Subak Abian Taman Sari, lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali mati.

Bibit tanaman keras diantaranya sengon itu nampak mati di lokasi pembibitan subak tersebut.

Dari informasi, Jumat (8/5/2015) pengadaan bibit itu melalui pihak rekanan UD Wulandari yang bersumber dari APBD tahun 2015.

Tujuannya pengadaan bibit ini untuk pengayaan hutan rakyat yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan.

Sesuai kontrak dalam papan informasi proyek, selain bibit jenis tanaman keras seperti sengon, rajumas/kejimas, jabon, mahoni dan gamelina, juga disediakan tanaman kebun lainnya seperti manggis, durian, pala dan bambu.

Bibit itu rencananya akan ditanam di areal kebun di subak tersebut seluas 50 hektar.

Dari pengamatan kemarin, di lokasi tempat bibit itu terlihat ratusan bibit yang mati dan kering. Hanya tersisa pembungkus plastik untuk media bibit yang berserakan.

Selain mati yang berserakan di lokasi juga masih terpampang papan informasi kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan.

Sementara itu, Klian Subak Abian Taman Sari, Made Ardana dikonfirmasi membenarkan adanya bibit-bibit yang mati tersebut diantaranya untuk pohon bambu.

Subak sifatnya hanya menerima bantuan bibit untuk selanjutnya disebar dan ditanam.

“Kalau bibit sudah kami dapatkan, tapi untuk biaya penanaman baru separuh,”terangnya.

Bibit-bibit yang mati itu menurutnya merupakan tanggungan pihak rekanan mendapatkan pengadaan bibit itu.

“Yang mati sudah diganti dan sudah ditanam, biayanya pengadaan Rp 50 juta,” terangnya.

Hanya saja yang belum turun saat ini adalah biaya untuk tanam.  Di sisi lain, pihak rekanan UD Wulandari belum berhasil dikonfirmasi.(dar)

Berita Lainnya

Terkini