Ratusan Mahasiswa Ikuti Maperca HMI Denpasar

29 September 2014, 06:48 WIB

DENPASAR
Sebanyak 103 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta
mengikuti masa perkenalan cabang (Maperca) yang dilaksanakan Himpunan
Mahasiswa Islam Cabang Denpasar, Bali. Kegiatan dipusatkan di
areal Kebun Raya Bedugul Kabupaten Tabanan, Minggu (28/9/14)
berlangsung lancar, dalam suasana akrab.

Hadir saat pembukaan,
Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali Umar Ibnu
Alkhattab dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Tabanan Putu
Santika. Kegiatan dimaksudkan sebagai masa perkenalan orientasi
bagi mahasiswa baru sebelum masuk ke organisasi HMI, diisi dengan
berbagai aktivitas seperti outbond dan diskusi.

Mereka
berasal dari Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Sekolah Tinggi
Agama Islam Denpasar dan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Dalam
kesempatan itu, Kepala ORI Bali Umar menyampaikan banyak hal tentang
pentingnya berorganisasi bagi mahasiswa dan bagaimana sejarah perjalanan
HMI serta tantangannya dalam menjawab masa depan.

Sesuai tema
yang diangkat “membentuk intelektual muda menuju Indonesia Digdaya” Umar
menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai kaum elit terpilih, dalam
mempersiapkan diri dengan baik sebagai bekal masa depan dengan masuk di
HMI.

“Mahasiswa sebagai calon Intelektual muda itu sangat
menentukan masa depan bangsa ini, untuk itu jangan melihat kepentingan
jangka pendek tetapi bagaimana melihat jauh ke depan,” papar alumni HMI
Cabang Bulaksumur, Yogyakarta itu.

Dalam konteks itulah,
mahasiswa memiliki kesempatan untuk menempa diri, mengasah kemampuan
baik berorganisasi dan meningkatkan intelektualitas. Visi keintelektual yang melekat dan hendak dibangun oleh HMI adalah keislaman dan keindonesiaan.

“Visi
intelektual kita sebagai kader HMI harus mencerminkan Keindonesiaan dan
Keislaman,” tutur alumnus Universitas Gadjah Mada itu. HMI
sebagai wadah berhimpunnya bagi berbagai latarbelakang organisasi
keislaman mahasiswa,  sejak awal diajarkan untuk menghormati perbedaan
mengembangkan sikap tolerani dan pluralisme.

Karena itu, siapa
saja bisa bergabung dengan HMI, dengan satu tujuan bagaimana nantinya
mengambil peranan dan tanggungjawab untuk masa depan bangsa. Yang menjadi pengikat anggota HMI adalah senantiasa berpijak pada nilai-nilai kebenaran universal.

Kini, banyak alumni HMI yang tersebar berkiprah baik di pemerintahan, lembaga negara, politik dan lainnya. Dengan
tanggungjawab besar dipundak HMI, kata Umar, maka tak heran jika
sebenarnya HMI itu, juga bisa dimaknai sebagai “Harapan Masyarakat
Indonesia”.

Kepada para yuniornya, Umar berpesan agar bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin semasa menjadi mahasiswa.

“Jangan
hanya mengandalkan ilmu yang didapat dibangku kuliah, mahasiswa harus
mengembangkan diri dalam pelbagai kegiatan luar kampus seperti di
organisasi, sebab itu manfaat bagi masa depan kita,” tutur alumnus
Pascasarjana Universitas Indonesia itu..

Dengan menambah
pengalaman langsung, mengasah kemampuan dan wawasan di luar bangku
kuliah, mereka lebih siap berkompetisi, bersaing menghadapi tantangan
masa depan.

“Saya membuktikan sendiri, bagaimana pengalaman
semasa di organisasi membentuk pribadi dan karakter yang sangat penting
dalam pengabdian di berbagai bidang,” tukas dia dalam kegiatan yang dihadiri Ketua HMI Cabang Denpasar Aulia Akbar Pulungan .

Idealnya, kata Umar, yang bergabung dalam organisasi HMI bisa meraih tiga sukses atau trisukses. “Ya, kalau bisa sukses studi, organisasi dan pribadi,” tutup Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UGM itu. (rma)

Berita Lainnya

Terkini