Salah seorang guru SMKN 3 Denpasar, Ni Made Merti merasakan kebahagiaan sekaligus tersanjung, karena baru kali ini mendapat undangan dari swasta sepanjang 28 tahun dirinya mengajar.
“Di acara ini kami juga bersyukur bisa bertemu dengan beberapa murid yang kini bekerja di hotel yang bagus ini,” kata Merti.
Tantangan menjadi guru saat ini yang sangat berbeda dengan kondisi satu atau dua dekade silam.
Edukasi DJP Bali, UMKM Diingatkan Pentingnya Pencatatan dan Pembukuan Mudahkan Akses Pembiyaan Lembaga Keuangan
Dia menyebut jika dahulu selain menyampaikan mata pelajaran, para guru juga menggantikan peran orangtua yang mengajarkan tata krama dan budi pekerti.
Kini, cara seperti itu telah bergeser dan Merti mengubah dengan pendekatan personal yakni menganggap teman terhadap semua muridnya.
“Jika ada kesalahan, tidak bisa menegur keras, apalagi sampai menjewer telinga, tetapi dengan kata-kata lembut dan mengajak siswa berdialog dari hati ke hati,” sambungnya.
Dua Jam Berpidato, Megawati Instruksikan Kader PDIP Bali Kerja Keras Turun ke Bawah
Apalagi, pada era media sosial seperti sekarang, jika guru bertindak salah di mata siswa meskipun niatnya baik, bakal menjadi viral dan menjadi masalah seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
Awalnya cukup sulit memahami siswa masa kini yang dinilainya kurang tahan banting dengan berbagai tantangan dan kurang atittude.
Dua guru yang berasal dari generasi milenial, I Wayan Sugiarta dan Ni Made Ayu Putri Santini, keduanya guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Denpasar, merasa lebih mudah bergaul dengan para siswa.
Kinerja Penjualan Eceran Terus Meningkat, Erwin Soeriadimadja: Sejalan Membaiknya Kondisi Perekonomian Bali
“Saya berasal dari generasi milenial, jadi lebih mudah menyelami apa yang diinginkan para siswa,” kata Ayu Putri yang telah 3 tahun menjadi guru.
Sementara, Sugiarta, yang berpengalaman 2 tahun mengajar, menerapkan pendekatan sama yakni mengganggap para siswa sebagai teman.
Baik Sugiarta maupun Ayu Putri meskipun menganggap siswa sebagai teman, keduanya tetap menjaga jarak dan jangan sampai siswa ‘ngelunjak’ dan meremehkan gurunya.
Pebalap Astra Honda Veda Ega Pratama Tak Terkalahkan, Kembali Raih Podium di IATC 2023
Mereka sepakat,menyampaikan mata pelajaran lebih mudah dibanding tanggung jawab untuk ikut menanamkan moral, tata krama, sopan santun, dan budi pekerti yang baik kepada siswa. ***