Sleman – Ada-ada saja reaksi siswa Sekolah Dasar di Slemen DIY setelah menikmati menu makan bergizi gratis MBG mulai ada yang dibawa hingga minta menu selanjutnya sushi makanan khas Jepang.
Pada program MBG pertama kali digelar, senyum ceria tampak pada wajah-wajah 167 siswa SDN Sinduadi Timur, Kabupaten Sleman Senin 13 Januari 2025.
Menu hari pertama ini, siswa menerima nasi, sayur wortel kacang panjang, ayam goreng, tahu, buah pisang dan botol kecil susu yang disediakan khusus.
Namun, reaksi para siswa terhadap makanan tersebut sangat beragam.
“Alhamdulillah anak-anak sangat antusias sekali, bahkan ada anak-anak yang tanya makan apa besok lagi,” kata Plt Kepala Sekolah SDN Sinduadi Timur, Haryanta kepada wartawan usai turut memantau bersama Kodim Sleman 0732.
Guru pendamping menawarkan sendok bagi yang tidak ingin makan menggunakan tangan. Bagi anak-anak yang memilih menggunakan tangan langsung, mereka diminta untuk cuci tangan terlebih dahulu.
Berdasarkan pantauan, distribusi makanan tiba sekira pukul 09.18 WIB. Makanan langsung diturunkan dan dibagikan ke setiap kelas yang ada.
Salah satu siswa, Arkhan gembira atas makanan yang disajikan. Menurutnya makanan yang disukanya adalah sayur dan seperti buatan ibunya dirumah.
“Enak, lebih enak sayurnya dari ayamnya. Sama kayak dirumah,” ucapnya.
Saat ditanya ingin menu apa selanjutnya, dengan polosnya menjawab ‘sushi’ yakni makanan khas negara Jepang.
“Penginnya sushi,” ujar Arkhan.
Berbeda dengan Arkhan, Cahyo Kumolo Jati mengaku menu yang disukanya adalah ayam.
“Enak yang paling enak ayam dan susunya enak,” ucapnya.
Hanya saja, siswa asal Pogung tersebut tidak menghabiskan makanannya karena dibawa pulang untuk diberikan kepada ibunya.
Disamping anak-anak menikmati program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut, anak-anak masih diperbolehkan membawa bekal dari rumahnya.
“Beberapa memang masih ada yang bawa bekal karena kan kita sampai jam 13.30. Kami tetap suruh bawa bekal,” ucapnya.
Haryanta menyampaikan program MBG ini menurutnya tidak memberikan dampak buruk pada pedagang kantin sekolahnya.
“Kantin tetap menyediakan makanan-makanan ringan karena kan kantinnya dari pihak kami atas pengawasan para guru,” imbuh Haryanta. ***