![]() |
(ilustrasi/net) |
Kabarnusa.com –
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan laporan
pertanggungjawaban tahun anggaran 2015 di mana realisasi pendapatan
daerah mencapai Rp4,9 Triliun lebih.
Hal itu disampaikan Gubernur Pastika pada rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama Senin (13/6/2016).
dijelaskannya mantan Kapolda Bali ini bahwa realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp4,967 Triliun lebih.
Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp4,900 Triliun lebih.
Dipihak
lain, serapan anggaran membiayai berbagai program pembangunan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan transfer ke daerah pada APBD
Pemrov Bali Tahun Anggaran 2015 sangat tinggi, mencapai Rp4,999 Triliun
lebih atau 89,90 persen, dari yang ditargetkan Rp5,560 Triliun lebih.
Dengan demikian, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) sebesar Rp674, 677 Miliar lebih atau 10,10 persen.
Jumlah
Silpa ini menyusut cukup besar dibandingkan Silpa Tahun Anggaran 2014
sebesar hampir Rp1 Triliun (Rp.905, 742 Miliar lebih).
Jumlah Silpa Tahun Anggaran 2015 ini menurun drastis dibanding Silpa Tahun Anggaran 2011, 2012 dan 2013 yang mencapai 24 persen.
Beberapa anggota DPRD Bali menyampaikan apresiasi kepada gubernur Pastika karena rendahnya Silpa tersebut.
Sikap
Dewan ini berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya yang
mengkritik keras gubernur Pastika karena Silpa yang terlalu besar.
“Silpa
Tahun Anggaran 2015 itu hampir 10 persen. Silpa Tahun Anggaran 2015 itu
bisa ditekan, jumlahnya hanya Rp674 Miliar lebih.
Sekedar
membandingkan, Silpa Tahun 2014 hampir Rp1 Triliun, dan Silpa Tahun
Anggaran 2011, 2012 dan 2013 yang mencapai 24 persen.
Silpa
memang tidak boleh lebih dari 10 persen,” kata anggota Komisi II DPRD
Bali Gede Kusuma Putra saat dikonfirmasi usai rapat paripurna, di ruang
kerjanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Silpa yang rendah pada
Tahun Anggaran 2015 itu menunjukan penyerapan anggaran untuk membiayai
program pembangunan sangat tinggi. (kto)