![]() |
ilustrasi/net |
YOGYAKARTA – Guna mengatasi dualisme kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (PPP DIY) masing-masing pihak yang berseberangan diminta melakukan rekonsolisiasi.
Sampai saat ini, adda struktur kepengurusan PPP DIY yang dibentuk oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) dan kubu kepengurusan lama. “Rekonsiliasi menjadi jalan terbaik dalam menyelamatkan PPP DIY,” kata Ketua DPW PPP DIY, M. Yazid di Kantor DPW PPP DIY, Senin (22/1/2018).
Ia menegaskan. semua struktur partai di tingkatan bawah, akar rumput, hingga sayap partai dengan seluruh laskar masih solid satu suara dengannya. Sayangnya, legalitas partai ini tidak diakui negara karena dulunya condong ke kubu Djan Farid.
Kata dia, zaman kepemimpinan Syukri Fadholi, Ketua DPW PPP DIY sebelum M. Yazid) sudah menyampaikan ke Kubu Romi jika menang di pengadilan, seluruh gerbong PPP DIY akan diserahkan
Hanya saja,hal itu belum diserahkan, sudah ada kepengurusan baru di DIY. Meski ada struktur kepengurusan baru, namun gerbong struktur kepengurusan lama tetap eksis dengan berbagai kegiatan. “Sementara kepengurusan baru tidak menunjukan aktifitas riel di tengah masyarakat,” sambungnya.
Demikian juga, beberapa waktu lalu Ketua DPW PPP DIY Amin Zakaria yang dibentuk kubu Romi sudah mengundurkan diri. Amin yang merupakan advokat merasa tidak mampu memimpin partai berlambang ka’bah di DIY.
“Sampai saat ini PPP DIY beda dengan wilayah lain yang semua sudah mengakui Romi sebagai Ketua Umum PPP. DPW hingga tingkat cabang ada, dan masih solid pada kami,” katanya.
Karenanya, Yazid menegaskan harus ada jalan tengah untuk menyelamatkan struktur partai ini. Komunikasi dengan Romi sudah dilakukan. Rencananya, pada bulan Februari ini akan ada pertemuan untuk menemukan jalan terbaik.
“Ibarat kendaraan, Mas Romi ini yang pegang BPKB dan STNK (legal), tapi kami yang pegang armada dan penumpangnya,” imbuh anggota DPRD DIY dua periode ini.
Kubu Romi yang merupakan Ketua Umum PPP karena diakui negara karenanya Dia tidak mempersoalkan siapapun yang memimpin partai ini atas polemik dualisme kepemimpinan pusat yang sudah berakhir.
“Kami merasa yakin Mas Romi juga tak ingin PPP terbelah, untuk itu kami juga mengunggu rekonsiliasi yang rencananya nanti digelar bulan Februari,” jelasnya.
Soal rencana pencalegkan tahun 2019, Yazid tak ingin terlalu jauh membahas karena ingin fokus membenahi struktural partai. Apalagi, partainya sudah tertinggal parpol lain yang sedari awal ini sudah mengenalkan bakal caleg di masyarakat. (tyo)