![]() |
(dok.kabarnusa) |
Kabarnusa.com – Para pedagang mendesak Pemkab Jembrana agar dalam membicarakan program revitalisasi pasar secara terbuka melibatkan mereka sebelum lekakukan pembangunan kembali pasar terbesar di Jembrana tersebut.
Setelah dua tahun diam menyusul rencana revitalisasi Pasar Umum Negara yang ditolak para pedagang, kini isu itu kembali memanas.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Umum Negara, Gusti Putu Adnyana meminta masalah ini harus dibicarakan lagi.
Hingga saat ini, pedagang tetap pada prinsip, belum mau memberikan izin revitalisasi pasar.
Mereka berharap Pasar Umum Negara direnovasi, bukan direvitalisasi seperti rencana Pemkab Jembrana.
“Kami berharap Pemkab Jembrana jangan mengusik ketenangan kami berjualan dengan informasi sepihak seperti itu. Karena kami belum pernah meminta agar Pasar Umum Negara direvitalisasi,” katanya Rabu (13/6/2016)
Dia berdalih, pemindahan pedagang ke Peken Ijogading menjadi salah satu sebab penolakan.
Sebagian besar dari 900-an pedagang yang ada di Pasar Umum Negara adalah pedagang semi grosir.
Pedagang membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan.
“Kondisi Peken Ijogading yang memiliki kos dengan ukuran kecil tidak bisa dijadikan tempat jualan sementara bagi pedagang Pasar Umum Negara,” kata dia.
Pasar berlantai dua memberikan stigma negative dalam pandangan masyarakat dan pedagang. Karena yang ramai hanya di lantai satu.
Sementara lantai dua dan seterusnya bakal sepi dan tidak diminati pembeli.
“Itu sebabnya para pedagang tidak mau berjualan di lantai dua dan tiga Peken Ijogading,” dalihnya.
Jika berjualan di lapak darurat, sangat tidak mungkin. Sebab, barang-barang banyak tidak bisa dibiarkan berserakan di lapak sementara.
Itu sebabnya, ia meminta Pemkab Jembrana agar melakukan renovasi terhadap pasar, bukan melakukan revitalisasi terhadap pasar tersebut. Karena belum terlalu dibutuhkan.
Adnyana menyampaikan sikapnya menanggapi pernyataan Kadis Perindagkop, I Made Sudantra revitalisasi pasar terbesar di Jembrana itu akhirnya segera dilakukan.
Rencana revitalisasi yang sekarang justru dilakukan atas permintaan para pedagang lewat kepala pasar.
“Kami sudah menerima surat permohonan untuk melakukan revitalisasi pasar,” ucap Made Sudantra.
Rencananya, pembangunan ulang pasar dilakukan 2017 dengan perkiraan anggaran mencapai Rp. 30 miliar.(dar)