![]() |
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, (foto:humas ugm) |
Kabarnusa.com –
Lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS)
menempatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta naik cukup
signifikan di tingkat Asia dari posisi 137 menjadi 105.
Tahun lalu peringkat UGM berada pada posisi 137 maka tahun ini naik di peringkat 105.
Sementara itu, itu di level Asia, Universitas Nasional Singapura masih berada di peringkat teratas.
Dikutip dari laman ugm.ac.id,
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, mengatakan,
pemeringkatan perguruan tinggi ini berdasarkan beberapa indikator.
Indikator itu seperti reputasi akademik, jumlah pertukaran mahasiswa ke luar negeri serta jumlah riset.
“Peringkat
ini bukan tujuan akhir namun sebagai pemicu agar UGM bekerja dan
berkarya lebih baik lagi,” kata Dwikorita kepada wartawan baru-baru ini.
Menurut Dwikorita, selain menerapkan beberapa indikator tersebut pihak QS juga telah menentukan 3 kriteria.
Kreteria
itu memiliki program studi sarjana dan pasca sarjana; menggelar riset
minimal di dua dari program studi seni dan humaniora, ilmu alam, ilmu
hidup, ilmu sosial, serta teknologi dan rekayasa ; dan disurvei dari
responden staf pengajar dan staf administrasi secara global.
“Meski telah mensurvei semua perguruan tinggi hanya 11 yang memenuhi indikator dan kriteria tadi,”imbuhnya.
Dijelaskan, tahun 2015 sudah banyak pula program studi yang terakreditasi internasional.
Program
itu antara lain FEB (AACSB), Teknik Kimia (iChemE) dan 21 program studi
yang terakreditasi AUN baik AUN-AQA (Ilmu Farmasi, Kimia, Pendidikan
Dokter, Biologi, Teknik Geologi, Teknik Sipil, Ilmu Hukum, Pendidikan
Dokter Gigi, Peternakan, Sastra Inggris, Ilmu Hama dan Penyakit
Tumbuhan, Teknologi Industri Pertanian, Matematika, Antropologi,
Kedokteran Hewan, Psikologi, Teknik Mesin, Ilmu Ekonomi, dan Teknik
Industri) maupun AUN DIES (Ilmu Komunikasi dan Manajemen dan Kebijakan
Publik).
“Masih ada beberapa prodi yang baru proses akreditasi,
seperti Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik Geodesi dan
Geomatika, Akuntansi, Kehutanan dan Pendidikan Dokter (pembaruan)),”
sebut dia.
Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM, Prof. Dr. Indra Wijaya
Kusuma, M.B.A., mengatakan, hasil pemeringkatan ini sejalan dengan
upaya perbaikan data yang telah dilakukan akhir 2015.
Upaya riil untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di UGM antara lain dengan meningkatkan internasionalisasi.
Dicontohkan, jumlah dosen asing yang mengajar di UGM naik dari 3% menjadi 8%.
Selain
itu, jumlah dosen UGM yang dikirimkan dalam pemeringkatan tersebut juga
bertambah dari 2.400 orang menjadi 3.500 orang berkat tambahan dosen
baru maupun perbaikan database dosen.
“Kita juga buat newsletter untuk dikirim ke luar negeri selain hibah-hibah penelitian yang terus meningkat,” papar Indra.
Tahun ini UGM juga membiayai 12 international summer program unggulan yang bercirikan Indonesia namun dikenal di dunia.
Harapannya,
dengan dukungan seluruh stakeholder dan civitas akademika kualitas
pendidikan UGM akan semakin baik, akses dan pengakuan pihak luar akan
semakin meningkat.(des)