Kabarnusa.com – Pemkab Tabanan berupaya melakukan pembenahan pada sisi birokrasinya salah satunya lewat Sosialisasi Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi di Ruang Pertemuan Utama Pemkab Tabanan, Senin (27/4/2015).
Dua orang narasumber Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) yakni Astri Mefayadi dan Galih Hadiwijaya serta dihadiri oleh seluruh jajaran aparatur di lingkungan Pemkab Tabanan.
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi pintu utama menuju Revolusi Mental agar tidak berhenti menjadi jargon semata.
Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya menegaskan, reformasi birokrasi dan Revolusi Mental sejatinya bukan hal baru.
Karena keduanya telah lama digaungkan. reformasi birokrasi lahir dalam kurun waktu belasan tahun terakhir ini seiring lahirnya semangat reformasi.
Revolusi Mental telah lahir di masa-masa awal Republik Indonesia lahir sebagai sebuah gagasan yang dilontarkan Presiden RI Pertama, Ir Soekarno. Meski begitu keduanya saling berkaitan.
Bagi Bung Karno, revolusi mental adalah arah dari sebuah cara hidup baru. Bukan hanya hal fisik semata.
“Seperti hidup sederhana. Maknanya sangat dalam. Revolusi mental itu menjangkau cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih baik untuk menghadapi rintangan kemajuan,” ujar Wakil Bupati Sanjaya saat mengulas soal Revolusi Mental.
Dikatakan, revolusi ini harus mengakar di masyarakat. Sehingga semangat ini akan sulit berlangsung tanpa ada yang menggerakkan.
Baik dalam bentuk organisasi, pemimpin, atau gerakan. Karena itu, dia menegaskan, pada titik inilah reformasi birokrasi sangat erat kaitannya dengan Revolusi Mental.
“Reformasi mental harus didahului dari tingkat atas, tingkat pimpinan. Pemimpin harus melakukan revolusi ini terlebih dulu,” tegas Ketua DPC PDIP Tabanan itu.
Sanjaya mengungkapkan, Revolusi Mental inilah yang sangat menentukan keberhasilan reformasi birokrasi. Sehingga dia berharap, penyusunan road map yang disosialisasikan tersebut dilatari dengan semangat yang digagas Bung Karno.
“Untuk menghasilkan road map birokrasi yang baik diperlukan pemikiran yang sungguh-sungguh dari semua kalangan yang terlibat di dalamnya,” imbuhnya. (gus)