Kabarnusa.com – Indonesia sebagai salah satu pemasok produk perikanan terbesar di dunia dengan Kontribusi mencapai 30 persen.
Hanya saja, peran strategis laut Indonesia sebagai pemasok produk perikanan terbesar dunia semakin terancam akibat maraknya praktek Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing.
“Banyaknya praktek penangkapan ikan ilegal dan merusak menyebabkan berkurangnya jumlah populasi ikan di wilayah perairan Indonesia,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Kuta belum lama ini.
Kondisi itu berdampak pada menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan nelayan dan daerah penangkapan yang semakin meluas ke laut lepas.
Akibat sulitnya mendapatkan ikan, banyak nelayan tradisional yang beralih menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pukat dan cantrang.
Susi mengingatkan, fakta miris itu padahal Indonesia sebagai pengekspor kelima di Asia selain potensi dan luas laut terbesar di Asia, Indonesia juga memiliki panjang pantai kedua terbesar di dunia.
Selain itu, perairan Indonesia menjadi habitat atau fishing ground berbagai jenis ikan ekonomis penting termasuk tuna.
Diperkirakan 30 persen produksi tuna dunia berasal dari perairan Indonesia. Namun semua itu tidak menjadikan Indonesia bisa berjaya sebagai negara maritim.
“Seharusnya Indonesia sudah bisa menjadi negara yang maju karena kekayaan maritimnya”, kata Susi usai berbicara di depan Komisi Uni Eropa dan peserta Seminar on EU Hygiene Regulations for Fisheries Product Imported to EU di Discovery Kartika Plaza Hotel Bali. (rhm)