Ribuan Rumah Terendam Banjir di Sejumlah Daerah

9 November 2017, 06:47 WIB
Banjir di sejumlah daerah rendam pemukiman /foto:bnpb

JAKARTA – Ribuan pemukiman di sejumlah daerah di Tanah Air terendam banjir akibat hujan deras yang menyebabkan debit sungai meluap. Dari informasi didapat, bencana banjir menerjang Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Asahan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Balangan, Kota Medan, dan Kabupaten Pelalawan.

“Rusaknya daerah aliran sungai makin meningkatkan daerah-daerah makin rentan bencana banjir. Bahkan banjir dapat terjadi berulangkali dalam satu tahun,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya .

Dicontohkan Sutopo banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang Kabupaten Bandung dapat terjadi lebih dari 15 kali dalam satu tahun.

Begitu juga di Asahan, banjir dapat terjadi 5 kali dalam setahun. Ini terjadi karena makin rentannya daerah tersebut akibat kerusakan daerah aliran sungai di bagian hulu, tengah dan hilir. Akibatnya permukiman makin sensitif terjadi bencana.

Bahkan Rabu (7/11) pukul 02.00 Wib, banjir melanda 8 desa di Kecamatan Suro Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh. Banjir terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Ketinggian air akibat banjir bandang itu mencapai dua meter, tepatnya di Desa Bulusema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil. Jalan nasional penghubung Aceh Singkil dan Subulussalam tidak bisa dilalui kendaraan.

Kedelapan desa yang terkena banjir itu, antara lain Desa Ujung Limus, Silatong, Tanjung Mas, Cububukan, Serasah, Lae Riman, Lipat Kajang, dan Kain Golong. Sebanyak 1.738 jiwa terdampak banjir bandang.

BPBD Aceh Singkil bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI dan relawan melakukan evakuasi warga. Dapur umum telah didirikan. “Terputusnya akses jalan menyebabkan antrean kendaraan dari arah Singkil-Subulussalam dan sebaliknya mengular. Polisi dan TNI berjaga-jaga di lokasi banjir,” sambungnya.

Banjir juga melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dab Bojongsoang pada Selasa (7/11/2017) pukul 19.00 Wib.

Hujan lebat menyebabkan Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum meluap sehingga menggenangi 1.058 rumah dengan tinggi banjir 10-150 centimeter. “Tidak ada korban jiwa, masyarakat sudah terbiasa mengalami banjir, setiap tahun daerah ini terlanda banjir sejak lama,” imbuhnya.

BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Kepala BNPB telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh BPBD agar melakukan upaya antisipasi menghadapi banjir dan longsor.

Koordinasi antar berbagai pihak dilakukan untuk antisipaso bencana. Logistik dan peralatan didekatkan pada titik-titik bencana.

“Puncak banjir dan longsor diprediksi terjadi pada Januari mendatang. Ancaman banjir dan longsor akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada,” demikian Sutopo. (des).

Berita Lainnya

Terkini