Kabarnusa.com – Ribuan warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali mulai terancam krisis air bersih.
Atas hal itu, pemerintah desa setempat, sudah mendatangkan pipa untuk membantu mengalirkan air bersih untuk ribuan warga di dua banjar, yakni Banjar Kaleran dan Banjar Wali.
Sekitar 150 kepala keluarga di Banjar Kaleran dan sekitar 350 kepala keluarga di Banjar Wali, Desa Yehembang setiap tahun mengalami krisis air bersih saat masuk musim kemarau.
Kondisi ini terjadi karena letak dua banjar tersebut lebih tinggi dari sumber air khususnya dari Sungai Yehembang.
Pada tahun sebelumnya, ribuan warga di kedua banjar tersebut harus mendapat pasokan air bersih dari PDAM Jembrana atas permintaan Pemkab Jembrana.
“Saat ini di dua banjar tersebut sudah mulai krisis air bersih. Bahkan sudah terjadi sejak seminggu lalu,” terang I Made Yasa, salah seorang warga Senin (10/8/2015).
Beruntung krisis air bersih diantisipasi pemerintah desa dengan mengupayakan pipa dan mesin pompa untuk menyalurkan air bersih ke rumah warga di kedua banjar tersebut.
“Kami sudah menganggarkan sejumlah dana dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) untuk membeli 170 batang pipa,” ujar Kepala Desa Yehembang Made Semadi..
Pipa tersebut sudah mulai dipasang Senin (10/8) pagi, guna membantu warga yang dipresidksi bakal mengalami krisis air bersih.
Adanya pipa serpanjang 680 meter tersebut, pihaknya sudah bisa memasok air bersih untuk ribuan warganya yang selama ini mengalami kesulitan mendapat air bersih.
Warga juga mendapat bantuan tiga mesin pompa berkapasitas tujuh tenaga kuda guna mengangkat air dari sumber yang berada di lokasi lebih rendah.(dar)