Sambut Nyepi, Ribuan Warga Gelar Melasti di Pantai

28 Maret 2014, 21:03 WIB
Ritual melasti sambut hari Nyepi di Pantai Tanah Lot (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar – Menyambut datangnya hari raya Nyepi ribuan umat HIndu melakukan ritual melasti untuk penyucuian diri di pantai-pantai di Pulau Bali.

Sejak pagi, prosesi melasti digelar sekitar obyek wisata Tanah Lot Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (28/3/2014).

Prosesi Melasti berlangsung di Desa Beraban Tanah Lot melibatkan ratusan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan.

Pemelastian juga diikuti beberapa Desa Adat di Kabupaten Tabanan seperti Desa Adat Kediri, Desa Adat Blayu, Desa Adat Apuan, dan yang lainnya.

Tak ayal, Tanah Lot dipenuhi umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot karena iring-iringan tersebut menggunakan kendaraan.

Warga yang membawa “Pratime” dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

Pemelastian diikuti 44 Pura yang ada di wilayah Desa Pakraman Beraban dan 5 pralawat Barong (Jero Gede). Dan hari itu semua warga mengenakan pakaian adat tradisional Bali berwarna putih yang melambangkan kesucian.

Pemandangan serupa juga terlihat di Pantai Kuta Kabupaten Badung yang dibanjiri warga.

Ritual melasti merupakan bagian dari perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1936 pada 31 Maret 2013.

Pantauan di lapangan, dengan mengenakan pakaian adat didominasi warna putih, mereka membawa berbagai sarana upacara Melasti yang dipusatkan di pantai berpasir putih itu.

Ritual digelar tiga hari menjelang Nyepi itu, berjalan cukup khidamat dan lancar yang mendapat perhatian wisatawan asing dan domestik yang tengah menikmati keindahan Pantai Kuta.

Iring-iringan warga yang mengusung sesajen, umbul-umbul, payungan hingga pretima atau benda sakral lainnya ditingkahi tetabuhan musik tradisonal bleganjur, menjadi suguhan menarik bagi wisatawan.

“Ritual melasti ini untuk penyucian diri dengan harapan Nyepi bisa berlangsung tenang dan damai,” ujar Komang Ervi warga Denpasar yang ikut prosesi Melasti di Pantai Kuta.

Pretima merupakan benda sakral yang biasanya disimpan di pura-pura suci dan disakralkan. Semua benda itu dibawa ke pantai untuk disucikan kemudian dibawa kembali ke pura.

Dia menjelaskan, ritual melasti terdiri dari dua hal pertama “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga manusia. (gek)

Berita Lainnya

Terkini